Cina Bukan Solusi, Bagi Masalah di Indonesia



Oleh : Titi Niswati, S. Pd. 


Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan tengah mengalami defisit kas. Bahkan sampai saat ini diestimasikan defisitnya mencapai Rp 28,4 triliun.


Tiba-tiba, secercah harapan datang dari 'langit'. Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ketertarikan Perusahaan Asuransi China yaitu Ping An Insurance untuk ikut membenahi BPJS Kesehatan.


Luhut bercerita awal mula pertemuannya dengan salah satu pemimpin Ping An Insurance di salah satu acara saat kunjungannya ke China pada bulan lalu.




"Dari perbincangan tersebut terungkap perusahaan asuransi berbasis daring ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan telah sukses membantu efiensi bisnis mereka. Perusahaan publik ini memelopori menggunakan sistem manajemen kesehatan berbasis teknologi di 282 kota di China," kata Luhut dalam keterangan resminya seperti dikutip Senin (26/8/2019).


"Layanan ini telah dimanfaatkan lebih dari 403 juta orang. Pada pembicaraan tersebut pihak Ping An menyampaikan beberapa saran yang bisa dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi defisitnya yang diperkirakan mencapai Rp 28,4 triliun" ujar Luhut lagi.


Luhut menyarankan agar pihak Ping An bertemu langsung dengan BPJS Kesehatan untuk membicarakan apa saja yang bisa diterapkan atau ditingkatkan lagi untuk efisiensi. Bahkan, sambungnya, untuk memperkecil defisit BPJS yang jumlah pesertanya saat ini mencapai lebih dari 222 juta. 


Ping An, Bantuan dari 'Langit China' untuk BPJS Kesehatan

Ia berharap perusahaan ini bersedia berbagi pengalaman mereka yang telah sukses mengelola asuransi kesehatan bagi peserta yang jumlahnya lebih banyak dari peserta BPJS.


Namun, Luhut menegaskan, belum ada satu pun kerja sama yang disepakati antara Ping An Insurance dan BPJS Kesehatan.


Luhut menambahkan juga, dirinya memahami benar bahwa BPJS ini tidak masuk dalam lingkup bidang kerjanya, tetapi dari pertemuan itu, Ia -sebagai warga negara Indonesia- berharap Ping An bisa memberi masukan atau sumbang saran.


Akhir akhir ini memang kita sering mendengar ucapan dari para menteri kita, bahwa segala hal jika terjadi masalah di Indonesia, larinya ke asing. Kali ini meminta bantuan cina, Perihal dengan BPJS Kesehatan ini. 


Harusnya berpikir lebih jauh lagi, ketika akan mengambil keputusan. Apa yang akan terjadi kedepannya, sebab akibatnya. Saat ini, rakyat sudah menderita dengan beredarnya kabar bahwa BPJS akan naik 100 %.


Terus, jika akan berhubungan dengan cina, lantas bagaimana kedepannya? 


Seakan akan Indonesia tidak mampu memecahkan masalahnya sendiri, hanya sebagai pengekor yang segalanya tergantung pada asing dan akhirnya dijajah oleh asing.


Kenapa hingga akhirnya semua meminta kepada asing, ini karena ketidak berdayaan Indonesia yang tidak mempunyai basis ideologi. 

Ideologi yang benar harusnya mampu memecahkan segala problema yang dihadapi, tanpa mendapatkan bantuan dari asing. 


Yang saat ini mereka sebut sebagai ideologi bangsa nyatanya tak mampu menjadikan Indonesia mandiri dan berdaya. 


Untuk itu Indonesia membutuhkan ideologi bangsa yang mampu menjadikan Negri ini mandiri dan berdaya yaitu dengan ideologi islam 


Ideologi Islam bukan hanya berisi akidah tentang keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, nabi dan rasul, Hari Kiamat, dan qadha’ dan qadar (baik buruknya dari Allah). Tetapi, dari sana terpancar berbagai sistem aturan yang diperuntukkan manusia baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri (seperti makanan, minuman, akhlak, dan pakaian), hubungan dirinya dengan Alah (seperti ibadah-ibadah ritual seperti salat dan haji), juga hubungan manusia dengan manusia lainnya/muamalah (seperti jual beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, hukum, politik, sosial, ekonomi, politik pendidikan, politik kesehatan, politik luar negeri dan dalam negeri, dan lain sebagainya). 


Semuanya itu tidak akan pernah bisa diterapkan tanpa adanya peran negara. Jika fikrah Islam ingin ditegakkan secara total, maka negara harus menerapkannya secara menyeluruh tanpa terkecuali.


Allah berfirman,


“Dan kami turunkan kepada kamu kitab ini untuk menerangkan semua perkara  dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri…” (QS. An Nahl: 89)


Dari dalil di atas, jelas bahwa Islam telah sempurna sehingga pastilah tidak ada satu hal pun yang tidak diatur oleh Islam. Dari masalah yang sangat sederhana seperti memindahkan duri dari tengah jalan sampai masalah yang sangat kompleks seperti pemerintahan dan politik Islam mengaturnya. Namun demikian, penjelasan yang menerangkan segala urusan tersebut secara umumnya dinyatakan dalam bentuk amarat (tanda-tanda umum) serta tanda-tanda yang perlu penggalian hukum untuk menguraikannya. Orang yang bertugas untuk menggali hukum-hukum tersebut dan menyampaikannya kepada umat haruslah seorang mujtahid.


Bukti bahwa Islam adalah agama yang melahirkan sistem (nizham) yaitu sebagai berikut. Allah berfirman,


“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiya’: 107)


Ideologi Islam juga akan memberikan jaminan terhadap kesejahteraan masyarakat. Rasulullah saw. bersabda, 


“Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat. Dia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusnya.” (HR. Muslim)



Dari beberapa uraian di atas nampak bahwa syariat Islam adalah syariat yang lengkap yang mengatur seluruh urusan manusia seperti ibadah, ekonomi, sosial, politik, pemerintahan, pendidikan, dan yang lainnya. 

Untuk itu hanya dengan ideologi Islam, Insyaa Alloh permasalahan yang terjadi di Negri tercinta ini akan selesai dengan sempurna. 


Wallahu a’lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak