Oleh : Lilik Yani
Pengorbanan dakwah bukan dominasi para shahabat
Pengorbanan shahabiyah tak kalah hebat
Mereka jadi teladan sepanjang masa bagi seluruh akhwat
******
Ketika terik matahari waktu siang
Rasulullah bergegas masuk rumah Abu Bakar
Ada masalah penting yang Rasul sampaikan
"Ijin hijrah sudah Allah turunkan"
Esok harinya Rasulullah ditemani Abu Bakar berangkat hijrah
Menuju kota Madinah yang penuh berkah
Kafir Quraisy mengejar kepergian mereka
Allah bisikkan agar menempuh jalan beda
Singgah dulu di Gua Tsur tiga hari lamanya
Ketika Rasulullah dan Abu Bakar di gua Tsur
Pengorbanan Asma' binti Abu Bakar bermula
Dapat amanah mengantar makanan buat mereka berdua
Walau Asma tengah berbadan dua
Ia rela berjalan jauh dengan medan yang berat
Kadang terjal mendaki kadang menurun berbahaya
Resiko nyawa menjadi taruhannya
Jika sampai ketahuan kafir Quraisy durhaka
Tapi amanah itu tetap diembannya
Demi dakwah Islam dan Ridlo Tuhannya
Ketika Asma tak punya tali untuk mengangkut makanan
Untuk diantar buat Rasulullah dan ayah tercinta
Maka ia membelah selendeng menjadi dua
Satu sebagai selendang hamil
Dan satunya untuk mengangkut makanan yang akan dibawa
Hingga Asma' mendapat gelar abadi
Dzatun Nithqain, sang pemilik dua selendang
Pengorbanan Asma' bukan itu saja
Ketika Abu Jahal datang ke rumahnya
Mengorek kabar tentang Rasulullah dan ayahnya
Abu Jahal bertanya,
"Di mana Muhammad dan ayahmu?"
Asma' menjawab dengan penuh diplomasi,
"Sejak kapan seorang laki-laki Arab
memberitahu anakknya ke mana ia pergi? Bukankah Abu Bakar biasa berdagang ke banyak kota?"
Abu Jahal naik pitam mendengar jawaban Asma'
Ia mengulang pertanyaan dengan nada marah,
"Di mana Muhammad dan ayahmu berada?"
Asma menjawab dengan tegas,
"Bukankah sudah kujawab kalau Abu Bakar dagang ke mana saja.
Apalagi Muhammad yang bukan ayahku, saya tidak tahu".
Mendengar jawaban Asma',
Abu Jahal semakin tidak bisa menahan marah
"Plakk!"
Pukulan keras mendarat di kepala Asma' binti Abu Bakar
Darah mengalir dari kepala wanita mulia
Anting-antingnya lepas
Asma' mengaduh kesakitan
Tapi ia berhasil menjaga sebuah rahasia besar
Menjaga keamanan dan keselamatan Rasulullah
Juga demi keberlangsungan dakwah
Bagaimana dengan kita?
Pengorbanan apa yang sudah kita persembahkan
Untuk menjadikan syariat Islam berjaya
Kembali diterapkan di seluruh lini kehudupan
Wahai para muslimah pengemban dakwah
Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan
Perjuangan mulia bertujuan jannah
Pasti membutuhkan pengorbanan besar dari pengembannya
Pengorbanan waktu dan harta
Pengorbanan fisik dan jiwa
Bahkan nyawa bisa menjadi taruhannya
Dan Asma' binti Abu Bakar sudah memberikan taladannya.
Wahai para mujahidah dakwah
Mari kita maksimalkan upaya kita
Menjadi bagian pejuang syariah Allah
Hingga ajaran Islam yang menang
Atau kaki kita diijinkan Allah menapak di jannahNya.
Surabaya, 20 September 2019
#HijrahMenujuIslamKaffah
#AsmaBintiAbuBakarMujahidah
#PemilikDuaSelendangGelarnya