Agar Inovasi Lebih Berarti



Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna. Fisik dan akalnya mampu menciptakan pembaharuan yang dibutuhkan demi kemaslahatan, itulah inovasi. Selama manusia dengan pandangan hidupnya ada, maka selama itu pula inovasi akan terus berlangsung.


Dalam berinovasi, manusia terikat dengan hukum alam. Ketetapan dari Allah untuk menjaga keseimbangan langit, bumi, dan  seisinya. Allah berfirman " ...Dan Dia ( Allah ) ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu. ( Tqs. Arrahman : 7 , 8 ).


Bertempat di Hall Icon Gresik Mall, Bupati Gresik, Sambari Halim Rudianto menggulirkan Program Inovasi Desa ( PID ). Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian dana desa yang telah dikucurkan dari pemerintah pusat. Tujuan lain dari program ini adalah mendorong kreatifitas dan potensi yang dimiliki oleh setiap desa. Dikutip oleh panjinasional.net ( 18/9 ).


Kita tentu bangga ketika seseorang dengan potensi yang dimilikinya mampu berinovasi. Entah menghasilkan materi maupun aplikasi, sebagai sarana untuk memudahkan tercapainya sebuah pemenuhan kebutuhan hidup.


Penguasa dan wakil rakyat haruslah selalu berinovasi sebagai tuntutan dinamika jaman. Memproduksi Undang - Undang yang dibutuhkan untuk melindungi aset negara berupa Sumber Daya Alam ( SDA ) dan Sumber Daya Manusia ( SDM ), adalah sebuah keniscayaan. Aset inilah yang memungkinkan bagi suatu negara untuk tetap terjaga peradabannya.


Tanpa didasari pandangan hidup yang benar, sebuah inovasi dapat berbuah kerusakan, merusak fitrah manusia dan merusak keseimbangan alam. 


Saat ini ketika Liberalisme Kapitalisme mewabah, nafsu serakah manusialah yang berkuasa, saling bekerjasama untuk memonopoli Sumber Daya Alam. Penguasa bekerjasama dengan pengusaha asing terus menerus mengeruk kekayaan alam yang sejatinya adalah milik rakyat. Penguasa yang berwenang untuk menjaga hajat hidup rakyatnya, kini berubah menjadi seorang rentenir yang setiap saat menagih upeti untuk sebuah pemuasan hajat hidup rakyatnya. Bahkan tak segan - segan memproduksi hukum yang sungguh - sungguh menekan rakyat, hingga para geladangan dan ayam pun tak luput dari jerat ancaman denda. 


Bagaimana seseorang yang dikatakan sebagai wakil rakyat melakukan korupsi ? bahkan mereka minta dimaklumi karena korupsi adalah perbedaan dalam mencari rizki. Dana desapun tak jadi digunakan untuk membangun, bahkan mereka kantongi sendiri.


Penguasa berinovasi untuk memproduksi Undang Undang hanya untuk memenuhi nafsu serakahnya. Hutan dibakar, pabrik - pabrik didirikan tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Bencana kekeringan tak dapat dielakkan, karhutla tak kunjung padam. 


Disisi lain rakyat yang berinovasi untuk bangsanya tetancam punah. Bukankah Bj. Habibie adalah seorang inovator ? Bukankah anak - anak SMA yang menemukan obat kanker adalah seorang inovator ? Bukankah petani Aceh yang menemukan bibit unggul adalah seorang inovator ? Bagaimana akhir dari inovasi mereka ? Negara tak dapat menghargai dengan bermacam - macam dalih hingga inovasi terancam mati.


Mengaplikasikan Syariat Islam secara kaffah memungkinkan inovasi jadi lebih berarti. Disamping membawa manfaat bagi manusia dan lingkungannya, menjalankan Syariat Islam dengan sempurna merupakan kewajiban dan wujud rasa syukur manusia kepada Allah. Syariat Islam mampu membawa Indonesia menjadi Super Power menggantikan Amerika dengan ideologi sesatnya yang sebentar lagi akan tumbang.


Sudah saatnya Indonesia bangkit dengan ideologi Islam. Jaminan keberkahan ada di depan kita. Sebab hanya Ideologi Islamlah yang menjamin kelangsungan hidup seluruh makhluk Allah di bumi. Selama 13 abad, Islam pernah eksis di muka bumi, ideologi dengan seperangkat hukum - hukumnya memfasilitasi daya kreatifitas manusia, negara dengan anggaran yang besar memberi peluang yang luas untuk menuntut ilmu, ditambah semangat untuk menebarkan manfaat, menjadikan inovasi dapat terus berkembang mengiringi peradabannya hingga menjadi mercusuar dunia. Jadi proses mewujudkan Syariat Islam dalam setiap sendi kehidupan merupakan sebuah inovasi yang se


harusnyalah pemerintah mengapresiasi, bukan malah mengebiri dengan ikut menjadi agen asing untuk menyebarkan isu radikalisme dan terorisme.


Aulia Rahmah

Gresik, Jatim

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak