Sistem Sekuler Merusak Generasi




Oleh : Nur Arofah


Fenomena generasi bangsa semakin berani menabrak rambu rambu adat ketimuran, apalagi menyangkut agama sudah semakin jauh dari Islam.

Lantaran belum siap menikah dan belum siap punya anak, seorang remaja putri berani membunuh anak bayi perempuan yang lahir dari rahimnya sendiri, dengan dalih terpaksa melakukan itu.

"Bukannya tega, cuma belum siap untuk dinikahi gitu aja, pasangannya mau nikah cuma aku belum mau nikah, umurku kan juga masih muda ," kata SNI.Okezone.news.com, minggu (28/07/2019)

Secara fitrah Allah telah menciptakan manusia baik laki laki atau perempuan diberikan potensi kehidupan dan naluri yaitu naluri melestarikan keturunan, dan Allah menciptakan akal pada keduanya.

Daya pikir inilah yang dapat mengendalikan perbuatan manusia baik laki-laki maupun perempuan, dimana naluri yang secara alami ada pada dirinya mampu dikuasai, sehingga apapun perbuatan yang dilakukan itu punya konsekuensi dan berani menanggung resiko.

Artinya berani berbuat berani bertanggung jawab baik laki-laki ataupun perempuan.

Namun sampai saat ini generasi di cekoki dengan tsaqofah asing yang membiarkan dan menganggap biasa hubungan remaja berpacaran dengan dalih HAM, tanpa pacaran tak saling mengenal. Namun faktanya pergaulan yang kebablasan.

Pradigma yang keliru ketika keterbukaan pada tsaqofah asing namun mengkriminalkan ajaran Islam.

Sistem sekulerisme menyuburkan kebebasan yang merusak generasi muda. Kenapa? karena hidup tanpa aturan, hedonisme, pergaulan bebas, dapat merusak akhlak, akidah dan pola pikir para generasi yang muda khususnya. Akibatnya membuat semakin jauh dari kehidupan Islam, padahal pemuda adalah ujung tombak peradaban.

Sistem sekuler kapitalistik membuat generasi muda terpapar cara pandang yang salah atas naluri melestarikan keturunan ini, lewat gempuran diberbagai lini baik media visual atau audio visual, tayangan pornoaksi dan fantasi yang dapat membangkitkan naluri ini.

Kesadaran yang harus dibangun untuk memperbaiki kualitas generasi, antara lain:

1.Sistem pendidikan sekuler-materialistik yang diterapkan terbukti telah gagal melahirkan generasi yang sholeh, bertakwa sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan zaman dan keunggulan penguasaan sains dan tekhnologi

2.Membiarkan berlangsungnya sistem pendidikan sekuler berarti membiarkan rusaknya identitas generasi Islam menjadi manusia sekuler, pelaku kebebasan, pembela penista dan penentang syari'at Islam

3.Butuh koreksi mendasar dan perbaikan menyeluruh untuk gawat darurat pendidikan. (TribunNews, minggu 12/03/2019) 

Mengawali perubahan pradigma sekuler kepada pradigma Islam dengan berlakukan sistem pendidikan Islam secara total dengan syarat negara menerapkan total dalam semua aspek dalam naungan daulah khilafah Islamiyah ala minhajjinubuwwah. 

Akan menghasilkan generasi umat terbaik, "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik". (TQS : Ali Imran : 110)

Jagakarsa, ahad 04/08/2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak