SAHABAT DUNIA AKHIRAT




Oleh: Tiara Hasanah (Pelajar)

Selain oksigen dan air, ternyata manusia hidup juga butuh sahabat. Saking pentingnya kedudukan seorang kawan, Islam memandang ini sebagai sesuatu yang besar. Karenanya, agama ini mengatur pergaulan antar sesama dan cara mencarinya. Ketika hendak mencari sahabat maka Carilah Yang Seiman. Islam adalah agama yang mengerti hak asasi manusia (HAM). Bahkan kamanusiaan diposisikan Islam ditempat tinggi. Kita dianjurkan membantu tetangga walaupun kafir.

Seorang muslim boleh berteman dengan siapapun, tapi untuk bersahabat pastikan dia beriman. Allah berfirman dalam surat al-Maidah ayat 51 Allah berfirman,“Jangan jadikan orang Yahudi dan Nasrani (tidak berislam) sebagai Auliya (sahabat, pemimpin, wali, orang kepercayaan). ”Perintah ini juga berkaitan dengan sabda Nabi Akhir Zaman:“Jangan bersahabat kecuali dengan orang mu’min… (sesama muslim). (Abu Daud, Tirmidzi)

Selain itu, bersahabatlah Ikhlas Karena Allah. Pastikan, menjalin tali persahabat karena Allah semata, bukan motif keduniaan. Bertemu dan berpisah karena Allah. Karena hanya dengan keikhlasan ini, kita dapat menuai manfaat maksimal. Sebab, jika segalanya sudah kerena mengharap ridho Allah, kemungkinan bertikai akan berkurang. Kalaupun terjadi selisih beda pendapat, kembali akrab akan lebih mudah.
Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata, “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]
Sangat banyak keuntungan memiliki sahabat yang saleh diantaranya, Sahabat yang saleh akan selalu membenarkan dan menasehati kita apabila salah. Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja.Sebuah ungkapan arab berbunyi, “Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”.
Selain itu, Sahabat yang saleh juga akan selalu mendoakan shahabatnya karena apabila ia mendoakan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetaui, maka malaikat juga meng-amin-kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi, artinya orang yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)
Terlebi lagi, bersama orang saleh maka kita juga akan menjadi saleh dengan izin Allah. “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]
       Namun harus diingat, walaupun Islam menasehati kita agar mencari sahabat yang dapat menghantarkan ke surgaNya, bukan berarti kita tak boleh bergaul dengan teman –teman lain yang kurang baik akhlaknya. Justru inilah ladang bagi kita untuk meraih Ridho Allah dengan menunjukkan jalan yang benar kepadanya agar ia tidak terus berada pada pergaulan yang salah. Siapa tahu atas izin Allah melalui perkataan kita ia akan hijrah menjadi muslimah sholihah yang dirindu surga. Sebab ia telah memilih untuk berada dijalan yang diridhoiNya.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak