Oleh : Silvi Sephiani Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi di Sumur Banten, Jumat (2/8/2019) dengan magnitudo 7.4 SR. Dengan pusat gempa, berada di titik koordinat 7.54 LS (Lintang Selatan), 104.58 BT (Bujur Timur). Gempa bumi berada di 147 km Barat Daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 km, diperkirakan berpotensi Tsunami. Dan sebelumnya di kabupaten Bandung Barat, erupsi gunung Tangkuban Perahu pun, telah membuat warga di sekitarnya di bekam rasa takut dan khawatir, terjadi erupsi dan bencana yang lebih besar.
Dalam menghadapi apa pun musibah yang tidak bisa di tolak, setiap Muslim harus bersikap positif dan selalu berhusnudzon kepada Allah SWT. Dengan selalu bersikap sabar, karena Allah akan selalu menguji sejauh mana kesabaran para hamba-Nya. Orang-orang ini lah yang akan Allah gembirakan.
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
Kemudian dengan senantiasa lapang dada dan ridha, selain bertawakal dan mengembalikan semua hanya kepada Allah. Dengan sikap sabar dan ridha apa pun, musibah yang datang selalu terdapat hikmah dan juga kebaikan.
Melalui bencana ini Allah SWT ingin menunjukkan kekuasaan-Nya kepada umat manusia. Bahwa manusia itu lemah, akalnya terbatas dan membutuhkan bantuan-Nya. Oleh karena itu dalam menyikapi musibah haruslah kita mengambil hikmah dan pelajaran, sehingga dapat meningkatkan derajat ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dan wujud ketaqwaan adalah dengan tunduk dan patuh menjalankan dan menerapkan hukum-hukum dan syari’ah-Nya secara total di muka bumi ini. Dan inilah makna ibadah yang hakiki dalam ajaran Islam.
Kesadaran untuk menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total di muka bumi ini, juga harus membangkitkan energi untuk melakukan perbaikan dan meluruskan penyimpangan. Yaitu melakukan usaha perubahan dengan menempuh jalan dan sistem yang benar yang hanya bersumber dari wahyu Allah SWT, dan mengikuti jalan (thoriqoh) yang telah ditempuh suri tauladan kita, Rasulullah SAW. Segala musibah yang terjadi pasti selalu ada peran keterlibatan manusia. Allah SWT berfirman :
Allah SWT berfirman:
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)
Keterlibatan manusia itu boleh jadi di antaranya terdapat perilaku yang memiliki sebab akibat dengan terjadinya musibah menurut sunnatullah. Dan boleh jadi pula akibat penerapan sistem juga kebijakan yang berdampak besar atas terjadinya musibah.
Karena itu musibah yang terjadi haruslah menumbuhkan kesadaran dan keberanian untuk mengakhiri juga meninggalkan sistem rusak buatan manusia, yaitu ideologi dan sistem sekularisme-kapitalisme. Lalu mengganti sistem rusak dengan ideologi dan sistem yang benar, yang telah Allah SWT turunkan, yaitu ideologi dan sistem Islam.[]
Wallahu A’lam Bisshawab..