Renungan Dalam Gelap




Oleh : Lilik Yani

Padamnya listrik jadikan kotaku gelap gulita
Tak bisa jalankan aktivitas apa-apa
Membaca dalam kegelapan tak bisa
Menulis tanpa cahaya, tak terbaca

Terbiasa gunakan alat elektronik instan
Semua serba cepat dan menawan
Tehnologi tawarkan segala kemudahan
Hingga matikan televisi tak perlu berjalan

Masak nasi dan kue menjadi mudah
Segala alat elektronik ada di rumah
Semua gunakan listrik sebagai sumber tenaga
Rakyat resah saat listrik tak menyala

Air pun tak mengalir walau setetes saja
Tandon air di atas begitu melimpah
Tak ada listrik tak ada aliran air ke wadah
Membuat hati rakyat semakin resah

Yach, gelap menghinggapi kotaku
Orang-orang protes berteriak sendu
Kebutuhan vital-nya dihadang
Rakyat protes, laporkan banyak kerugian

Kawan, kegelapan kota semalam 
Membuat hati galau tak karuan
Rakyat teriak saling menyalahkan
Pemimpin budiman sibuk banyak urusan

Tak hiraukan jeritan rakyat dalam kegalauan
Bukankah itu, yang kalian harapkan?
Itulah pemimpin pilihan kalian
Apakah baru sadar sekarang?

Kawan, kalian punya akal pikiran
Jadikan kejadian itu sebagai renungan
Listrik padam sehari hancurkan harapan
Kalkulasi kerugian tak bisa ditahan

Ahh, baru sadarkah kalian?
Gelapnya kota, timbulkan banyak persoalan
Munculkan kerugian di sektor apa saja
Semua karena orientasi materi belaka

Bagaimana jika yang gelap hatimu?
Tak ada cahaya penerang jadi petunjukmu
Tidakkah kalian rasakan?
Apakah dianggap biasa, bukan persoalan?

Kawan, jadikan kasus ini pelajaran
Jika gelap kota demikian heboh responnya
Bagaimana jika jiwa yang gelap?
Perjalanan hidupmu bisa sesat tak terarah

Tapi rakyat santai tak rasakan
Hidup terasa bahagia tanpa kendala
Berada di zona nyaman tak disadarinya
Jika tiba-tiba ajal datang
Temui kegelapan sebenarnya

Sudahkah kau siapkan cahaya di liang lahatmu?
Dengan amal kebaikan mendampingimu
Tilawah al-Qur'an jadi pelita penerangmu
Anak sholih sholihah setia mendoakanmu

Kawan, mempung masih ada kesempatan
Gelapnya kotamu jadikan wasilah
Merenung dalam kegelapan
Muhasabah dalam kesungguhan

Sudahkah memilih pemimpin budiman
Menerapkan aturan Allah dalam setiap aspek kehidupan
Mengajak umat ke jalan keselamatan
Islam standart terbaik atasi persoalan

Kawan, terangi hatimu dengan amal kebaikan
Jangan biarkan waktu berjalan tanpa amalan andalan
Penerang jalan kehidupan panjang
Hingga selamat sampai tujuan


Surabaya, 07 Agustus 2019


#HabitsMenulis30Hari
#RenunganDalamGelap




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak