Rego Gowo Rupo



Oleh : Ummu Firdaus


Banyak orang yang mengatakan jika harganya mahal pastilah barang bagus. Jika murah barangnya jelek. Dan begitu juga sebaliknya. Seolah-olah nilai barang diukur hanya dengan uang. 


Kita lupa bahwa rasa tidak pernah bohong. Hati tak bisa mengingkari. Walaupun mulut pandai untuk bersifat lidah. 


Pada hari yang sama, di kota yang sama, dengan penjual yang berbeda harga bawang merahpun bisa berbeda. Yang menarik dan bisa jadi renungan di sini bahwa harga bawang merah yang besar-besar dan cantik dengan "untingannya" harganya lebih murah. 


Mengapa bisa terjadi demikian? Kita masih ingatkan dengan rizki adalah pemberian dari Allah. 


Allah SWT berfirman:


الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً ۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّـكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 22)


Begitulah kita tidak bisa mempreduksi bahwa barang yang bagus akan mahal. Tetapi bisa jadi murah karena yang membuat nilai barang tersebut adalah kebijakan manusia. 


Sedangkan standar manusia tentunya berbeda pula. Rasa enak menurut A belum tentu enak jika dirasakan B. Makanya banyak sekali gonjang-ganjing jika suatu permasalahan, standart yang dipakai adalah enak atau tidak enak menurut manusia. 


Berbeda halnya jika standart yang dipakai sudah baku dari yang menciptakan manusia. Yaitu Allah SWT lewat Alquran dan sunnah Rosul. 


Seperti batasan pornografi adalah segala hal yang tampak jika seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan kelihatan bagi perempuan. 


Jika manusia mengambil-alih posisi Allah sebagai pembuat nilai standart, maka akan terjadi kekisruhan dalam alam semesta. Maraknya vidio porno, sex bebas, dan aborsi adalah sedikit indikasi penyakit kehidupan akibat tidak diterapkan standart yang benar. 


Menyamakan harga bawang merah saja tak bisa. Bagaimana kita bisa bersikap sombong di hadapan Allah? Sungguh naif diri ini saat mencampakkan hukum Allah dan mengambil hukum yang lain

 

Nabi saw. Pernah menuturkan dalam suatu riwayat sabdanya sebagai berikut.


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ. (رواه مسلم).


Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi saw. beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji jagung.” Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Sungguh ada seseorang yang senang jika bajunya dan sandalnya bagus.” Nabi saw. bersabda, “Sungguh Allah itu indah, dan mencintai keindahan. (Sedangkan yang dimaksud dengan) menurut Nabi saw. di dalam sabdanya sebagai berikut.


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ. (رواه مسلم).


Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi saw. beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji jagung.” Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Sungguh ada seseorang yang senang jika bajunya dan sandalnya bagus.” Nabi saw. bersabda, “Sungguh Allah itu indah, dan mencintai keindahan. (Sedangkan yang dimaksud dengan) sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim).


Tidak layak dalam diri manusia untuk bersifat sombong. Apalagi menandingi Sang Kholik Al Mudabbir sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta ini.

Wallahualam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak