Oleh: Nunung Purwaningsih, S.E
Mencuatnya berita tentang pelajar yang tersangkut LGBT di Tulungagung membuat orang tua semakin miris dan takut dengan pergaulan anak anak mereka. Mungkin LGBT selama ini dianggap hal wajar dan biasa atau tidak berbahaya. Dengan semakin maraknya pelaku LGBT di masyarakat semakin menambah jumlah penderita penyakit HIV AIDS. Pelaku LGBT ini memiliki komunitas yang mewadahi mereka. Sebelum kita bahas lebih mendalam tentang LGBT akan saya jelaskan apa dan siapa LGBT itu.
LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, transgender.
Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau secara spiritual. Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Biseksual adalah orang-orang yang memiliki ketertarikan emosional, romantis, intelektual, dan/atau seksual pada laki-laki atau perempuan. Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir.
Bendera pelangi, yang umumnya disebut bendera gay dan bendera LGBT, adalah sebuah simbol dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan gerakan sosial LGBT. (Sumber Wikipedia). Pelangi yang sering dianggap sebagai simbol dari keindahan dan kebaikan itu kini telah digunakan oleh komunitas LGBT. Dan kenyataannya pelangi yang seharusnya menciptakan keindahan tapi justru malah bikin penyakit menular dan bahaya serta dapat murka dari Allah.
Penelurusan kasus Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang terjadi di kalangan pelajar di Kabupaten Tulungagung, khususnya homoseksual antar lelaki (gay), oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur justru mengungkapkan temuan yang mengejutkan. Sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Hudiyono pada SURYAMALANG.COM, Jumat (26/7/2019).
Pelaku gay banyak dijumpai dengan penampilannya yang necis dan rapi dandannya. Ada pengakuan dari seorang pelaku gay yang tidak mau disebutkan namanya, kenapa sampai terjangkit HIV AIDS ternyata dia sering melakukan hubungan seksual sesama jenis melalui dubur. Dan alat kelaminnya bonyok atau orang Jawa bilang bundas - bundas karena sering dimasukkan ke dubur pasangan kencannya.
Pegiat LGBT semakin gencar melakukan misinya dan yang menjadi target adalah tidak hanya dari kalangan dewasa tapi sudah merambah ke kalangan remaja serta pelajar. Mereka melakukan kampanye secara masif. Dan komunitas mereka mendapat dukungan dari para sponsor untuk mendapatkan dana dalam melaksanakan aktivitas mereka. Komunitas dibawah bendera pelangi ini juga sering mengadakan acara-acara sosial untuk meraih simpati masyarakat.
Semakin gencarnya pegiat LGBT telah membuat resah masyarakat karena generasi muda sudah salah pergaulan dan salah menyalurkan kebutuhan sexualnya. Korban LGBT awalnya ada yang kurang kasih sayang, ada yang korban pengkhianatan cinta dari pasangannya akhirnya benci dan memilih mencintai sesama jenis. Pergaulan yang demikian tadi disebut dengan pergaulan yang dimurkai Allah. Atau bisa disebut dengan cinta terlarang, karena telah melanggar fitrah dan aturan dari Sang Maha Pencipta. Allah menciptakan laki-laki dan wanita untuk berpasang pasangan, seperti Adam dan Hawa, bukan Adam dan Hadi.
Jika hal ini terus bertambah pelakunya maka akan mematikan angka kelahiran karena secara otomatis tidak ada yang hamil. Dan manusia akan habis generasi penerusnya. Selain itu bahaya dari LGBT adalah menimbulkan serta menularkan penyakit kelamin, dan juga mendapat dosa yang besar.
Oleh sebab itulah pelaku LGBT ini dimurkai Allah. Sepert yang telah terjadi pada kaum nabi Luth. Mendapat hukuman berat bagi pelaku homoseksual berupa adzab yang bertubi-tubi pada pelaku homoseksual dari kaum Nabi Luth. Mereka dibinasakan dengan suara yang keras, dibenamkan ke dalam tanah lalu dihujani dengan batu. Allah berfirman dalam surat Al A'raf ayat 80-81 yang artinya:
“Dan Kami telah mengutus Luth ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa engkau melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan seorang pun kecuali kamu (di dunia ini). Sungguh engkau telah melampiaskan syahwatmu kepada mereka sesama lelaki dan bukan kepada mereka seorang wanita. Sesungguhnya engkau merupakan kaum yang telah melampaui batas fitrahmu sebagai manusia.” (QS. Al-A’raf: 80 – 81).
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan korbannya.” (HR. Ibnu Majah).
Demikianlah ketika pergaulan tidak diatur dengan Islam maka yang terjadi adalah kerusakan dan kehancuran. Peran negara sebagai pelindung ternyata tidak bisa menanggulangi pergaulan bebas ini. Maka dari itulah jika ingin menyelamatkan umat dari kehancuran dan kerusakan akibat pergaulan bebas kuncinya hanya satu yaitu diterapkannya sistem Islam yang berasal dari dzat Sang pemilik alam semesta ini yakni sistem Islam.