Oleh : Lilik Yani
Penantian buah hati begitu lama
Usia terus merangkak semakin tua
Keluarga muslim taat itu sabar menantinya
Penerus perjuangan lanjutkan syiar agama
Yach, usia delapan puluh tahun lebih
Bersabar menunggu buah hati
Mewarisi tugas para Nabi
Melanjutkan risalah dari Sang Rabbi
Buah hati bukan sekedar senangkan diri pribadi
Lebih karena cintanya pada Illahi
Doa tulus selalu dipanjatkan dari hati
Mohon dikaruniai anak sholeh penyejuk nurani
Kesabaran berdoa, Allah kabulkan
Bunda Hajar hamil buah ketaqwaan
Dijalani dengan hati riang penuh harapan
Akan lahir anak sholeh jiwa pejuang
Alhamdulillah, buah hati tercinta lahirlah ke dunia
Menatap karya sang Pencipta, betapa indahnya
Rasa syukur tak lepas dari hatinya
Tak sekejap pun melepas dari buaiannya
Allah merasa diduakan
Cinta Ibrahim padaNya, serasa berkurang
Allah hendak menguji keimanan
Bunda Hajar dan buah hati ditinggal di tanah gersang
Ya Allah, orang tua mana yang tega
Melepas buah hati tercinta di tanah tandus tak berbunga
Siapa yang menjaga keselamatannya?
Begitu kata hati dari sisi manusia
Ahh, ini perintah Allah!
Dia Maha Kuasa atas segalanya
Tak ada yang sulit bagi-Nya
Dia penggengam semua kejadian di alam raya
Perang batin melanda jiwa Nabi mulia
Dilepas buah hati dan istri tercinta
Terus berjalan tanpa menolehnya
"Ini perintah Allah, aku harus menjalankannya"
Ketaqwaan Nabi Ibrahim begitu besarnya
Cinta kepada Allah mengalahkan segalanya
Doa tulus dipanjatkan dari hatinya
Mohon Allah menjaga buah hati dan keluarganya
Suatu ketika, kala Ismail putra tercinta
Sudah cukup usia remaja
Santun, sholeh, rupawan perangainya
Nabi Ibrahim menjenguk penuh cinta
Allah tak ingin dilupakannya
Lihat Nabi Ibrahim mesra dengan buah hatinya
Kembali Allah mencoba
Menguji keimanan Nabi Ibrahim seberapa kuatnya
Sungguh, tak tanggung-tanggung bentuk ujiannya
Saat Nabi Ibrahim sedang bahagia
Memeluk mesra buah hati lama dirindukannya
Allah hendak memintanya
Allah memerintah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya
Ismail buah hati yang belum lama dipeluknya
Penantian begitu lama
Setelah lahir disuruh tinggalkan di padang gersang
Kini saat Ismail sanggup berusaha
Nabi Ibrahim diperintah menyembelihnya
Sungguh, ujian teramat berat
Orang tua mana sanggup melakukannya?
Lagi-lagi ketangguhan keimanan Nabi Ibrahim tak terkira
Cintanya kepada Allah melebihi segalanya
Nabi Ibrahim tak berfikir terlalu lama
Perintah Allah segera dilaksanakannya
Kawan, bagaimana dengan kita?
Bukti apa yang kau berikan untuk cinta?
Diperintah qurban ternak saja begitu banyak alasannya
"Ahh, qurban kan untuk orang kaya!
Tahun lalu kan sudah qurban?
Tak apalah jika tahun ini tak berqurban"
Bukti cintamu pada Allah banyak pertimbangan
Khawatir harta berkurang
Khawatir tak bisa bayar sekolah anak
Tak sadarkah kalian, jika semua dari Allah?
Nantinya akan kembali pada Allah juga
Kawan, jadikan kisah Nabi Ibrahim sebagai pelajaran
Kekuatan cintanya pada Allah melebihi segalanya
Hingga Allah memberikan pujian untuknya
Sebagai hamba muhsinin, yang selalu berbuat kebaikan
Surabaya, 05 Agustus 2019
#HabitsMenulis30Hari
#KetangguhanImanNabiIbrahim