Meraih Cinta Ilahi Dengan Amal Sunnah



Oleh: Nasiatul Karima 

(Aktivis Dakwah Muslimah Pasuruan Dan Anggota Komunitas Penulis Revowriter)


Manusia sehebat dan sekuat apapun, dia tetap hamba yang lemah dihadapan sang pencipta Yang Maha Kuat. Harapan sekaligus cita-cita untuk bisa mencintai dan dicintai oleh-Nya, harus terpatri kuat dalam jiwa. Cinta hamba kepada kholiqnya mengharuskan bukti nyata. Sehingga seorang yang beriman harus dapat merealisasikan bukti cintanya dalam setiap amal perbuatannya.


Seorang yang beriman juga harus memposisiskan diri sebagai seorang yang bertaqwa. Beramal sholeh membutuhkan ilmu. Dengan ilmu kita akan mengetahui apa saja yang diwajibkan oleh Allah dan apa saja yang disunnahkan-Nya. Sehingga bagi pemburu cinta ilahi akan berusaha sekuat tenaga mengukir prestasi di bidang amalan wajib dan amalan sunnah. 


Hadits dari Abu Umamah riwayat ath-Thabrani di dalam al-Kabir, Rasulullah saw bersabda yang artinya: "..........engkau tidak akan memperoleh keridhaan di sisi-Ku kecuali dengan melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadamu.........". Dan masih dalam hadits dari Abu Umamah riwayat ath-Thabrani di dalam kitab al-Kabir, Rasulullah saw bersabda yang artinya: ".........Hamba-Ku yang terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melaksanakan ibadah sunnah, maka pasti Aku akan mencintainya...........". Hidup kita tidak akan ada artinya tanpa cinta dari-Nya. Kebahagiaan kita tergantung keridhaan-Nya. Ketika Allah ridha dan cinta kepada hambanya, maka pertolongan Allah terbuka lebar bagi dirinya. Allah berfirman dalam QS. At-Thalaq: 2 yang artinya: "........ Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya".


Bercita-cita ingin menjadi penduduk surga atau ingin menjadi penduduk negara khilafah islamiyah, bukanlah cita-cita yang remeh. Cita-cita tersebut sangat besar bagi hamba yang berstatus lemah dan terbatas. Maka peran Allah sangatlah dibutuhkan untuk menolong kita dalam mewujudkannya. Sehingga sudah selayaknya kita yang bercita-cita besar berusaha sungguh-sungguh menunaikan apa yang diwajibkan oleh Allah dan apa yang disunnahkan-Nya, agar pertolongan Allah mudah kita dapatkan.


Terkadang sebagian dari kita yang bercita-cita besar, masih meremehan pelaksanaan ibadah sunnah. Tapi coba kita renungkan kisah Bilal bin Rabbah yang telah masyhur diberitakan, bahwa Rasulullah mendengar ketukan kedua terompahnya di surga, karena ia senantiasa sholat sunnah setiap kali selesai bersuci. Hal ini didasarkan pada hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh mutafaq 'alaih, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, yang artinya: " Wahai Bilal, beritahukanlah kepadaku amal yang paling engkau harapkan di dalam Islam, karena aku telah mendengar ketukan kedua terompamu di surga. Bilal berkata, Aku tidak mengamalkan suatu amal yang paling aku harapkan selain senantiasa sholat setiap kali selesai bersuci baik siang atau malam, selama shalat diwajibkan kepadaku". Kisah ini adalah salah satu tauladan bagi kita yang tidak boleh diremehkan. 


Berdoa, berdzikir, beristighfar, membaca al-qur'an, sholat sunnah, bersiwak, puasa sunnah, sedekah, bersholawat, menangis karena takut dan ingat kepada Allah, senantiasa menjaga wudhu, dsb, adalah amal- amal sunnah yang harus selalu nampak menghiasi diri seorang muslim yang berharap untuk mendapat cinta dari robb-nya.  Dalam kitab Ta'limul Muta'allim karya Imam Az-Zarnuji menyebutkan yang artinya bahwa, " siapa yang mengabaikan sunnah akan terhalang dari fardhu, dan siapa yang terhalang dari yang fardhu akan terhalang dari kebahagian akhirat'.


Sungguh siapa sangka kalau ternyata menangisi dosa kesalahan kita karena ingat dan takut kepada Allah adalah kesunnahan yang bisa menyelamatkan kita dari siksa di akhirat kelak. Dari Anas ra. bahwa Nabi saw beliau bersabda yang artinya: " Barangsiapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di hari kiamat kelak" (HR. al-Hakim). Sehingga  di masa kita saat ini. Yaitu, ketika kita diatur dengan aturan kapitalis demokrasi buatan penjajah barat. Tentunya banyak kemaksiatan yang  telah dilakukan dihadapan Allah, baik sengaja atau tidak sengaja, sukarela atau dipaksa. Sehingga banyak menangis adalah hal yang seharusnya ditampakkan oleh umat islam bukan malah sibuk mencari tontonan dan hiburan agar bisa banyak tertawa. 


Perbanyak taqorrub ilaallah agar perjuangan mengembalikan lagi kehidupan islam dalam naungan khilafah islamiyah segera bisa diwujudkan oleh Allah. Dan para pejuangnya selalu dilindungi dan dirahmati oleh Allah. Keberadaan khilafah bagi umat islam adalah kewajiban dari Allah yang harus ditunaikan. Lalai, abai bahkan sampai menghalangi tegaknya khilafah adalah suatu kemaksiatan besar dihadapan Allah. Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah dari kemaksiatan besar tersebut.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak