Mencintai Kehilangan



By: Kamila Khairani
Sastrawan, Pendidik Generasi dan Member Akademi Kreatif



Sahabat...
Pernahkah terfikir olehmu?
Kenapa kau ada di tengah-tengah manusia egois?
Yang hanya mementingkan pribadi sendiri
Masa bodoh dengan lingkungan sekitar

Atau yang hanya melirik atas asas manfaat
Yang kian memperhitungkan segalanya
Yang seolah tak kan butuh bantuanmu
Yang selalu mampu mematahkan semangat
Dan setiap argumen yang telah dibina

Meski kau memberi semuanya
Bahkan merelakan hati untuknya
Tetap mereka tak kan mau peduli
Akan setiap duka yang tertorehkan
Dan nestapa yang senantiasa dititipkan

Sahabat...
Pernahkah kau mengamati?
Tentang hujan yang selalu jatuh
Terhempas dari ketinggian langit
Namun senantiasa memberi kesegaran

Sahabat...
Pernahkah kau memikirkan karang
Yang tak jarang diterjang badai
Namun tetap berusaha kokoh bertahan
Tuk selamatkan ekosistem yang lainnya

Atau tentang daun yang berguguran
Tertiup angin tanpa tujuan yang pasti
Meninggalkan ranting tempat hidupnya
Untuk kemudian menguning dan hancur
Namun mampu menyisihkan kesuburan 

Sahabat...
Terkadang mencintai Kehilangan itu perlu
Agar kita lebih berguna bagi yang lainnya
Bagi setiap insan meski dimana berada
Meski harus mengecap duka dan lara

Sahabat...
Tahukah kau tentang sebaik-baik manusia?
Dialah yang paling banyak memberi manfaat
Meski terkadang tiada yang menyadari
Namun cukuplah keikhlasan sebagai penentu

Maka cintailah kehilangan itu
Yang kadang kala terbayar mahal
Oleh setiap yang turut terkorbankan
Bahkan dalam kata setiap ketidak sanggupan
Dan air mata yang tak mampu lagi teralirkan

Begitu jua dalam dakwah
Yang menuntut segalanya darimu
Bahkan sesuatu yang kau rasa mustahil
Ia akan tetap menuntut segalanya darimu
Tuk menguji pendirian tempat kaki berpijak

Tetap kokoh dalam keistiqamahan
Atau gugur sebelum tercapainya tujuan
Semua butuh pembuktian kemurnian cinta
Untuk akhirnya sampai ke dermaga bahagia
Atau tenggelam dikedalaman lautan nestapa

Cintailah setiap kehilangan itu
Agar kelak kau dapati segalanya
Meski seolah harus kehilangan segalanya
Sebagai bentuk pengorbanan cinta
Yang mesti ditempuh tuk penguatan jiwa

Bogor, 19 Agustus 2019
Saat hati berusaha tegar melawan kemustahilan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak