Oleh : Hardi Jofandu
(Konten Kreator Dakwah)
Menarik bila kita mengikuti alur cerita Film Dadkhan. Film yang seharusnya menjodohkan Dev dan Anjeli karena saling mencintai, menyayangi, eh endingnya malah jodohnya sama orang lain. Anjeli menikah dengan Ram, pilihan orang tuanya. Sedangkan Dev nikahnya sama Asistennya yang tak lain anak bosnya. Meski keduanya tidak berjodoh, tapi keduanya bahagia dengan pasangannya masing-masing.
Meski cuma film, tapi alur cerita seperti itu kerap kita jumpai di dunia nyata. Banyak malah. Sudah pacaran bertahun-tahun, Cinta udah melengket kayak perangko, eh tahu-tahunya nikahnya sama yang lain. Awal pernikahan sih memang nggak ada Cinta, nggak ada kedekatan, nggak ada kebahagiaan. Tapi lama-kelamaan mereka bahagia dengan jodohnya yang awalnya dia tidak cintai.
Nah, dari sini seharusnya kita berpikir, kita ini mau berjodoh dengan orang yang kita cintai atau dengan orang yang terbaik buat kita?
Bila kita mau berjodoh dengan yang kita cintai, gampang mengenalinya. Tanya saja hatimu, siapa yang dia cintai dan memikat hatinya, maka hatimu bisa memberi tahu siapa orangnya, siapa bapak-ibunya, bahkan kita bisa tahu dimana rumahnya.
Tapi apakah dia yang terbaik buat kita? Belum tentu. Hati bisa saja memberi tahu kita siapa yang dia cintai, tapi hati tidak bisa memastikan bahwa yang dicintai itu adalah yang terbaik. Bisa saja, yang kita cintai adalah buruk bagi kita.
(Bersambung)...