Desas -desus pembungkaman ormas Islam mulai di layangkan lagi oleh presiden Jokowidodo. Masa jabatan periode lalu, ormas Islam HTI telah menjadi korban dengan mengklaim bahwa ajaran Islam yang di dakwahkan ormas tersebut bertentangan pancasila dan UUD 45 serta mengancam keutuhan NKRI. Pancasila yang ditafsirkan sebagai ideologi Negara Indonesia, lagi -lagi di jadikan alat menggebuk ormas Islam yang sasaran selanjutnya adalah Front Pembela Islam (FPI).
Dikutip dari media online CNN nasional, pemerintah mungkin saja tidak memperpanjang SKT FPI bila ormas pimpinan Muhammad Rizieq Shihab tersebut dinilai tidak sejalan dengan ideologi bangsa dan mengancam keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ,
Jokowi menegaskan pemerintah senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok Islam selama pandangan mereka tidak melanggar ideologi negara. Namun dia tak akan berkompromi jika sebuah organisasi membahayakan ideologi negara.
Pancasila memiliki makna multi interpretatif. Ada Pancasila versi Soekarno, versi Soeharto, mungkin juga versi Jokowi. Apa yang disebut ideologi ini, sangat rentan menjadi alat pemukul lawan politik penguasa. Siapa yang tidak sejalan dengan rezim akan dituding sebagai anti Pancasila, mengancam NKRI.
Pancasila yang mana?
Begitu sigapnya pemerintah menjaga Pancasila, berdiri tegak terhadap ajaran Islam yang diemban ormas , tetapi angguk kepala pada asing. Islam telah menjadi musuh, padahal mereka lah yang berperan besar dalam memerdekakan negeri ini. Pancasila sebagai dasar falsafah negeri ini, harusnya dikaji secara utuh agar tidak menimbulkan multi tafsir yang asal menembak sasaran tanpa menjelaskan secara rinci sila yang mana yang di langgar.
'Ketuhanan Yang Maha Esa,' indikasinya adalah kebolehan dalam beragama. Faktanya umat Islam yang ingin mengimplementasikan agamanya dianggap melanggar Pancasila.
Disaat rakyat sulit mendapatkan pekerjaan, justru puluhan ribu pekerja asing justru disiapkan lapangan pekerjaan. fakta lainnya adalah bidang perminyakkan, pertambangan, batu bara,tanah, hutan telah dikuasai asing.
Rakyat pemilik aset kekayaan alam tidak mendapatkan apa apa. Lantas 'Keadilan sosial' yang bagai mana yang di terapkan rezim ini?
Inilah secuil kutipan fakta yang di sajikan sekularisme atas negeri ini. Bagaimana mungkin tidak melibatkan aturan allah SWT dalam aktivitas kehidupan. memaknai ibadah kepada Allah SWT hanya sebatas dinding masjid saja, atau ritual belaka. Sedangkan aktivitas kehidupan bebas layaknya 'Tak berTuhan' jadi jangan heran keterpurukan dimana mana, permasalahan hidup tak ada ujungnya.
Jadi apa yang harus dilakukan? umat harus bangkit. Dengan melihat realitas sosial di masyarakat dan mengambil solusi dari Islam.
Bukankah Islam adalah agama yang benar dan dijamin oleh Allah atas kesempurnaannya?Wallahu a'lam bishowab.
Hastuti Ummu Al Faruq (aktivis muslimah)