Oleh : Tri Cahya Arisnawati
(Ibu Rumah Tangga dan pemerhati umat)
Jika membicarakan tentang keindahan tentulah itu kata yang tepat ditujukan kepada wanita. Wanita memang selalu mempunyai daya tarik mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki semua memang indah. Tapi keindahan pun bisa menjadi sumber masalah jika dilihat dari sudut pandang yang salah, mengenai masalah yang dihadapi para wanita saat ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kapitalisme. Sejak awal kemunculannya hingga saat ini kapitalisme telah bertransformasi menjadi ekonomi global yang tidak hanya menguasai satu negara, namun satu dunia dan berubah menjadi penjarahan dalam skala luas.
Dengan semakin berkembangnya teknologi canggih membuat kapitalisme semakin kuat dan berdiri tegak, ditambah dengan arus globalisasi perdagangan dunia yang menjadi jembatan bagi kapitalisme sehingga semakin mempermudah kapitalisme dalam menguasai dan mengeruk harta negara-negara yang disinggahinya, hingga rasanya tidak ada satupun celah yang luput dari jangkauan kapitalisme. Tidak ada yang tidak bisa dijadikan ladang keuntungan di dunia kapitalisme, segalanya bagai ladang bisnis. Kapitalisme tidak akan berhenti menguasai selama targetnya masih bisa menghasilkan pundi-pundi uang, kapitalisme akan terus menyedot sampai habis kekayaan yang dimiliki negara jajahannya.
Begitu juga halnya dengan wanita, dalam sudut pandang kapitalisme wanita merupakan kekayaan melimpah yang tersembunyi yang harus terus digali, bak komoditi kualitas premium kapitalisme memandang tubuh wanita merupakan penghasil ladang keuntungan yang tak akan pernah habis dijadikan lahan bisnis, dari ujung rambut hingga ujung kaki dalam pandangan kapitalisme itu semua adalah uang. Berbagai cara pun dilakukan untuk mengeksploitasi kecantikan dan keindahan wanita demi meraup keuntungan, mulai dari trend fashion, produk kesehatan dan kecantikan, hingga tontonan semua melibatkan wanita.
Bagaimana para kapitalis dengan begitu cantik mengemas eksploitasi tersebut dengan keindahan berbalut bisnis yang sebenarnya itu merupakan penjarahan terhadap tubuh wanita. Para kapitalis tidak pernah kehabisan akal untuk menjajakan tubuh wanita yang sesungguhnya merupakan pornografi dan pornoaksi dengan dalih keindahan, lihatlah bagaimana para kapitalis menjadikan tubuh wanita sebagai komoditi untuk menghasilkan uang melalui iklan produk kecantikan seperti sabun mandi, lotion, shampoo, pakaian, dan produk kosmetik hingga memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang merupakan aurat yang harus dijaga yang semestinya tidak boleh dilihat oleh orang lain terutama laki-laki yang bukan mahrom. apalagi dengan kecanggihan teknologi cyber yang saat ini berkembang dengan pesat, sehingga dengan mudahnya tubuh wanita diperjualbelikan bahkan dalam skala internasional.
Tidak hanya itu, negara-negara yang telah dijarah oleh kapitalisme akan mengalami perekonomian yang merosot tajam hingga menyebabkan inflasi sehingga melemahkan kekuatan ekonomi negara tersebut. Dan tentu saja hal ini akan berdampak buruk pada perekonomian tiap-tiap keluarga yang merasakan imbasnya khususnya kalangan keluarga menengah ke bawah, hal inilah yang mendorong banyak kaum wanita rela meninggalkan rumah dan tanggung jawabnya mengurus rumah dan keluarga untuk bekerja membantu perekonomian keluarga. Sebenarnya disinilah awal petaka yang terjadi, dimana para wanita masuk dalam perangkap jerat-jerat kapitalisme. Kapitalisme telah mencabut fitrah para ibu, ibu yang bekerja di luar rumah akan kehilangan kesempatan penuh untuk mengurus keluarga terutama anak-anak mereka, para ibu yang masuk perangkap kapitalisme tidak bisa secara penuh mendidik dan mengawasi perkembangan anak-anaknya karena harus keluar rumah untuk bekerja. Alhasil, hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang dan kepribadian si anak di masa mendatang
Sebenarnya inilah agenda para kafir penjajah menghembuskan virus mematikan kapitalisme dengan tujuan membuat lesu perekonomian negara jarahannya dengan begitu seluruh elemen masyarakat akan disibukkan untuk memikirkan bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan disinilah kapitalisme memainkan salah satu perannya yaitu menghancurkan kaum wanita dengan mencabut fitrahnya sebagai seorang ibu. Kapitalisme akan membuat sibuk para ibu untuk berkarir di luar rumah hingga melalaikan tanggung jawabnya untuk mengurus keluarga dan mendidik anak-anaknya, jika para ibu sudah lalai dalam mendidik anak-anaknya maka anak-anaknya akan tumbuh menjadi manusia yang rusak dan lalai pula di masa depan.
Inilah yang diharapkan para kafir penjajah yang berlindung di balik ideologi kapitalisme, dengan penjajahan gaya barunya (neokolonialisme dan neoimperialisme) mereka berhasil menguasai, mengeruk dan mengeksploitasi wanita (muslimah) agar keluar dari fitrahnya sebagai ummu wa rabbatul bayt. Sebab para kafir penjajah memahami bahwa wanita adalah ujung tombak peradaban -khususnya peradaban islam- maka untuk menghancurkan islam mereka harus menghancurkan pencetus peradabannya yaitu para muslimah.
Kedudukan wanita dalam islam
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin telah menghapuskan segala bentuk kezhaliman yang menimpa kaum wanita. Islam merupakan satu-satunya agama yang memuliakan wanita, sesungguhnya wanita memiliki kedudukan dan pengaruh yang besar dalam islam, dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan dan berpegang teguh terhadap Al Qur’an dan sunnah nabi, dengan begitu akan menjauhkan setiap muslim dari kesesatan baik di dunia maupun di akhirat. Sejarah mencatat bagaimana generasi shalafus shalih terdahulu sebut saja Muhammad al Fatih, Imam Syafi'i, Imam
Wanita memiliki peranan yang sangat penting, peran wanita sebagai istri sekaligus ibu tidak bisa dianggap remeh. Tugasnya tidak kalah pentingnya dengan tugas seorang suami, bila jihad diwajibkan bagi laki-laki (suami) maka wanita (istri) tidak wajib untuk berjihad, namun dengan mengurus rumah tangga dengan penuh kesungguhan dan mengharap ridho dari Allah maka seorang istri bisa memperoleh pahala yang sama dengan berjihad. wanita memiliki peluang memasuki syurga dengan mudah ketimbang laki-laki. Bagi isteri hanya 4 syarat untuk mereka ke syurga
“Apabila seorang isteri mengerjakan solat 5 waktu, mengerjakan puasa sebulan, memelihara kehormatannya (aurat) serta mentaati suaminya, nescaya dia akan masuk syurga”. (Riwayat Imam Bazzar melalui Anas r.a)
Daripada Anas,Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai.” (Hadis Riwayat Ahmad)
Begitu mudahnya wanita (istri) memasuki syurga hanya dengan 4 syarat, namun sayangnya sedikit dari mereka yang mampu melakukannya. Dari Abdullah bin Umar r.a katanya:Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam telah bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar iaitu memohon ampun. Kerana aku melihat kaum wanitalah yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka.”
Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya: “Wahai Rasulullah,kenapa kami kaum wanita yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka?”Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda:“Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami.
Namun, tugas utama wanita tidak bisa berjalan sesuai dengan fitrahnya karena sistem yang ada saat ini tidak memungkinkan. Jeritan kaum wanita terhadap kezaliman sistem yang telah merenggut fitrahnya tidak akan pernah didengar oleh para penguasa, justru penguasa lah yang mempersilakan sistem untuk merenggut fitra mereka. Sampai kapanpun kaum wanita akan terus kehilangan fitrah mereka selama mereka dipimpin oleh sistem penjarah, kapitalisme. Untuk itu, perlu bahkan wajib adanya peran negara untuk mengembalikan iffah dan fitrahnya kaum wanita agar kaum wanita bisa dengan tenang dalam menjalankan tugasnya sebagai ummu wa rabbatul bayt, hal itu hanya bisa diwujudkan dalam wadah syariah dan khilafah sebagai tameng pelindung dan penjaga manusia yang dengan ikhlas berlindung di bawah naungannya.
Wallahu 'alam bish showab