Oleh: Isma Humaeroh
Ibu Rumah Tangga, Pegiat Dakwah
Tetap istiqamah dalam memperjuangkan kebenaran, keadilan serta ketaatan kepada Allah SWT dan dalam memperjuangkan penegakan syariah-Nya memang tidak mudah.
Tekanan bahkan ancaman. Baik psikis ( seperti teror ) maupun fisik ( penangkapan, pemenjaraan, penyiksaan, dsb). Bisikan hawa nafsu, godaan setan, pengaruh lingkungan yang buruk, tawaran kekuasaan dan jabatan. Semua itu sering membuat banyak orang tak selalu bisa istiqamah. Mereka bisa goyah, menyerah bahkan banyak yang akhirnya berbalik arah dan menjadi pecundang.
Itulah realitas yang terjadi dalam politik demokrasi sekuler saat ini, yang jauh dari norma dan aturan Islam. Lihatlah para elit politik kita. Hari ini bicara A besok bicara B. Tidak aneh jika kemudian ada yang hari ini menjelek-jelekkan tokoh A. Esoknya sudah memuji-muji yang bersangkutan. Hari ini bersebrangan, esoknya saling bergandengan tangan. Siapapun bisa menilai. Semua itu bukan berangkat dari sebuah ketulusan, melainkan kepentingan.
Para elit politik, termasuk para tokoh Islam seolah tidak pernah belajar meneladani generasi salafush-shalih yang tak pernah silau oleh gemerlap dunia, harta dan kekuasaan. Mereka selalu Istiqamah, apalagi dalam menyatakan kebenaran.
Istiqamah hukumnya wajib. Allah SWT berfirman : "Karena itu beristiqamahlah sebagaimana kamu diperintah..". ( TQS Hidup : 112)
Rasul Saw. Pun pernah bersabda kepada Sufyan bin Abdullah Ats Tsaqafi Ra : "Katakan "Aku beriman kepada Allah" lalu beristiqamahlah!" ( HR Ahmad dan Muslim)
Agar tetap istiqamah para ulama menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama : Beriman secara benar dan lurus. Menyatu antara keyakinan, ucapan dan perbuatannya.
Kedua : Menjaga keikhlasan semata-mata karena Allah SWT dan selalu berusaha terikat dengan syariah ( QS al-Bayyinah : 5 ).
Ketiga : Mengkaji, menghayati dan mengamalkan seluruh isi Al-Qur'an.
Keempat : Teman dan lingkungan yang salih. Karena itulah berjamaah itu penting.
Kelima : Mengkaji dan menghayati kisah-kisah orang salih terdahulu sehingga bisa dijadikan teladan dalam beristiqamahlah.
Keenam : Memperbanyak doa kepada Allah SWT agar diberi keistiqamahan.
Para pengemban dakwah tentu wajib selalu beristiqamah di jalan perjuangan dakwah. Selain keenam perkara diatasi, agar Istiqamah di jalan perjuangan dakwah, para pejuang dan pengemban dakwah harus lurus pemikirannya, hanya mengambil dan mengikuti pemikiran Islam seraya mencampakkan pemikiran diluar Islam. Lurus dalam sikap dan tindakan serta lebih mencintai akhirat ketimbang dunia.
Wallahu a'lam bi ash shawab