Islamphobia Berbau Khilafah




Oleh: Enok Badriyah


Akhir-akhir ini kembali marak diperbincangkan tentang Islamphobia yang datang silih berganti untuk menyebar kebencian kepada Islam. Islamphobia merupakan suatu sikap kebencian dan ketakutan berlebihan akan semua hal yang berbau Islam yang tidak memiliki dasar pemikiran dalam Islam.


Mewabahnya kebencian dan ketakutan yang diderita Islamphobia hadir di rezim sekarang, bukan hanya ajaran Islam saja yang dibenci dan ditakuti tapi semua yang berkaitan dengan simbol-simbol keagamaan turut ditakuti dan dibenci seperti membawa bendera tauhid, kerudung syar'i dan lain-lain.


Pemerintah yang benci dengan ajaran Islam (khilafah) tidak hentinya selalu mencekoki umat untuk benci kepada  Organisasi Islam dan mencekoki umat agar terus benci kepada ajaran Islam. Seperti Organisasi Islam yang telah resmi dibubarkan oleh pemerintah karena telah  menyebarkan paham tentang Khilafah.


Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Organisasi Islam yang gencar menyebarkan paham khilafah sudah resmi bubar. Paham Khilafah yang bertentangan dengan visi-misi Pancasila membuat Organisasi ini diselidiki dan terus dikejar oleh pemerintah agar tidak menyebarkan paham Khilafah.


Pemerintah menegaskan dan mengancam kepada semua pihak penyebar paham khilafah terutama eks HTI yang menyebarkan paham terlarang itu akan diberikan konsekuensi yaitu berupa jeratan hukum karena menurutnya ideologi Khilafah dinilai bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"Organisasi itu dibubarkan karena pahamnya. Ideologinya, visi-misinya sudah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. Kalau individual atau mantan-mantan anggotanya beraktivitas tetapi aktivitasnya masih melanjutkan paham-paham yang anti-Pancasila, anti-NKRI, ya masuk ke ranah hukum. Harus kita hukum," kata Menko Polhukam Wiranto.(detiknews, 19/7/2019)


Kebencian pemerintah dalam hal ini telah terbukti nyata, kebencian seperti ini akan selalu berdampak pada apapun yang berkaitan dengan Islam, selain kebencian rasa ketakutan pun datang pada hal-hal yang berkaitan dengan Islam seperti simbol-simbol Islam yaitu bendera tauhid yang mulai dikenal banyak orang.


Simbol-simbol Islam seperti bendera tauhid pun pemerintah gencar menyelidiki karena pemerintah beranggapan bahwa atribut atau bendera tauhid Ar-Rayah dan Al-Liwa identik dengan simbol bendera Hizbut Tahrir Indonesis (HTI), organisasi yang disebutnya terlarang dan bertentangan dengan Pancasila.


Organisasi IslamHizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak pernah mengakui bahwa bendera tauhid Ar-Rayah dan Al-Liwa bukan simbol bendera organisasinya. Ar-Rayah dan Al-Liwa adalah salah satu dari sekian banyak variasi bendera dan panji dalam Islam. Cirinya adalah warna dasar putih dan hitam. "Bahkan Kemendagri sudah mengklarifikasi bahwa itu bukan bendera Hizbut Tahrir Indonesia," kata Ismail.(CNN Indonesia, 23/10/2018).


Jelas, penyakit impor (Islamphobia) di negeri mayoritas Islam sudah sangat tersebar. Rezim saat ini terus menghadang khilafah yang dianggap sebagai ideologi ajaran Islam. Padahal khilafah adalah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.


Dengan negeri mayoritas Islam ini sudah selayaknya syariat Islam tegak. Pengemban dakwah yang mendakwahkan khilafah tidak selayaknya dihadang dan diancam karena khilafah bagian dari syariat Islam. Ketakutan akan kegagalan di sistem demokrasi ini telah terpampang nyata. beberapa pihak melakukan berbagai cara untuk menjelekkan dan menjatuhkan ajaran Islam.


Penting untuk kita sebagai umat Islam harus terus mendakwahkan Islam di tengah hadangan rezim yang semakin mengancam. Tidak hanya diam dan berdoa saja demi tegaknya suatu khilafah. Setiap umat Islam harus saling menguatkan  untuk kembali kepada khilafah Islamiyah. Dengan kerja nyata serta terus mendakwahkan syariat islam keseluruh penjuru dunia.


Kepastian kembalinya khilafah sudah dikuatkan oleh satu hadist dari Rasulullah SAW yaitu dengan membagi akhir zaman menjadi lima fase. Salah satunya dengan kembalinya khilafah yang tegak dan terbentuk pada manhaj kenabian. Khilafah ini akan kembali terbentuk dengan kualitas yang rasyidah itu. Sabda Rasulullah saw, "Kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi”.


Semoga Allah memberikan jalan kemudahan untuk terus mendakwahkan ajaran Islam dan semoga Allah memberikam kita kesempatan untuk menyaksikan berdirinya khilafah Islamiyah tegak. Bahagia tak terbendung jika khilafah tegak di negara ini dan sebuah kepuasan jika syariat Islam ditetapkan di negara mayoritas Islam ini.

Wallahualam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak