Islamophobia Penyakit yang Menjangkiti Negara Kita



Oleh : Siti Masliha, S.Pd, (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) 


Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah resmi bubar. HTI dibubarkan karena ideologi khilafah yang diusungnya dinilai bertentangan dengan Pancasila. Meskipun HTI sudah bubar, pemerintah akan terus mengejar siapa pun yang masih turut menyebarkan paham khilafah. 


Komitmen pemerintah untuk mengejar para penyebar paham khilafah itu disampaikan langsung oleh Menko Polhukam Wiranto. Wiranto bahkan menegaskan, bila ada pihak yang masih menyebarkan paham terlarang itu, konsekuensinya ialah jeratan hukum. (detik.com)


Sebegitu takutnya pemerintah terhadap faham khilafah membuat pemerintah berusaha untuk menghadang ajaran ini. Pemerintah merasa bahwa faham khilafah ini adalah ancaman bagi NKRI. 


Ketakutan pemerintah kepada khilafah adalah sikap yang berlebihan. Ketakutan ini sebenarnya diakibatkan karena indonesia terjangkit penyakit islamhopobia. Pada tahun 1997, Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi

terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bangsa.


Penyebab munculnya Islamophobia ini adalah:

Pertama, mengganggap islam adalah musuh. Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia. Hal ini menjadi aneh mayoritas penduduknya beragama islam namun tidak mau mengambil ajarannya. Ajaran islam yang agung "dimonsterisasi" oleh musuh-musuh islam sehingga islam menjadi musuh bersama. 


Kedua, menganggap ajaran islam adalah ajaran yang mengajarkan kekerasan. Kekerasan ini diidentikkan dengan ajaran jihad yang ada dalam islam. Jihad diidentikkan dengan pembunuhan, pemboman, kekerasan dan lain sebagainya. Jihad bertujuan untuk meninggikan kalimat Allah sekarang ajarannya dipelintir menjadi ajaran yang menakutkan. 


Ketiga,  islam dianggap sebagai ancaman bagi NKRI. Islam adalah agama yang sempurna, mengatur dari masuk WC sampai masalah negara. Islam yang mengatur kehidupan pribadi ini tidak dianggap sebagai ancaman bagi musuh islam.  Namun islam yang mengatur kehidupan sehari-hari seperti masalah ekonimi, sosial, politik, pendidikan yang akan diwadahi dalam wadah khilafah inilah yang dainggap anacaman bagi musuh2 islam. Mereka takut ideologi yang mereka emban selama ini (baca: kapitalisme) akan hancur dan tergantikan oleh sistem islam. 


Islam bukan ancaman, tapi Islam membawa keberkahan

"Wama arsalnaka illa rakhamatan lil alamin".

Artinya: Dan tidaklah aku mengutusmu Muhammad melainkan untuk rakhmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya: 107)


Berdasarkan ayat diatas risalah Islam ditujukan agar manusia mendapat rakhmat baik di kehidupan dunia maupun di akhirat. Dengan demikian Islam merupakan satu-satunya sistem yang memiliki tata cara pemeliharaan dan pengaturan terhadap manusia, jaminan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokoknya, serta jaminan atas hak-hak asasi manusia. Semua itu wajib dipelihara agar manusia bisa meraih dan menikmati kebahagiaan hidup di dunia ini. 

Selain itu keberkahan itu tidak hanya untuk kaum muslimin melainkan untuk non muslim, hewan dan bagi seluruh alam. 


Cara berfikir yang salah bila islam dianggap sebagai ancaman. Ketika Islam diterapkan maka tidak akan pernah ada pemaksaan bagi agama diluar islam untuk masuk ke dalam islam. Ini berbeda dengan kondisi umat islam sekarang. Ketika ummat islam menjadi penduduk yang minoritas maka akan terjadi penindasan bahkan terjadi genosida besar-besaran. Hal ini sebagai mana yang menimpa saudara-saudara sesama muslim di Uyghur dan di Rohingya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak