Islamophobia Menjangkit Tubuh Manusia



Oleh: Adilah Noor
(Aktivis Dakwah Islam)


Islam adalah agama yang damai senantiasa mengajarkan hal kebaikan. Islam mengajarkan agar toleransi, menghargai kepada sesama manusia, baik muslim maupun kafir. Selama orang kafir tidak memerangi umat Islam, maka umat Islam pun wajib berbuat baik kepada mereka. Terbukti dalam tinta sejarah bahwa Islam pernah menyatukan bangsa-bangsa. Dua pertiga dunia hidup dalam damainya naungan Islam. Seluruh rakyatnya merasakan keamanan dan kesejahteraan didalamnya.

Namun Islam yang dulu menjadi kebanggaan bagi umat muslim begitupun kafir, kini terkesan ditakuti bahkan oleh umatnya sendiri. Faktanya terjadi di negeri kita tercinta Indonesia. Negeri yang dinobatkan menjadi salah satu negara muslim terbesar di dunia ini terkesan takut, benci bahkan berprasangka buruk terhadap agama Islam. Sungguh rasanya aneh jika negeri muslim terbesar terjangkit Islamophobia di dalam tubuhnya. 

Belum lama ini sempat viral di media sosial perihal siswa MAN 1 di Sukabumi yang mengibarkan bendera tauhid. Alih alih mendapat tanggapan yang baik, justru Kemenag malah melakukan investigasi kepada sekolah tersebut. Bendera tauhid dengan lafadz terbaik seakan dianggap ancaman. 

Islamophobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Islamophobia juga merupakan sikap kebencian atau ketakutan akan semua hal yang berbau Islam tanpa didasari berpikir kuat tentang Islam. Islamophobia pun terlihat dengan maraknya kriminalisasi ulama dan menyempitnya ruang gerak para ormas Islam.  Terbukti sebelumnya 22 situs media yang diduga radikal diblokir pada 29 Maret 2015 lalu. Pemblokiran itu dilaksanakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Belum lagi ketua FPI Habib Rizieq Syihab yang pernah difitnah dengan keji juga Ustadz Bachtiar Nasir yang dipersekusi, serta sederet ustadz lainnya. Benar-benar Islamophobia sudah menjangkit tubuh negeri kita tercinta.

Jika menoleh kebelakang, hal ini bermula sejak tragedi peristiwa WTC 11 September 2001 lalu, komunitas Islam dipandang sebagai penyebab tragedi tersebut. Hingga akhirnya Islam disetereotipkan sebagai agama teroris. Walhasil dunia pun mempunyai kecemasan dalam memandang agama Islam.
Di Indonesia kecemasan itupun turut singgah, di masyarakat mulai menyebar tuduhan muslim sebagai teroris. Tuduhan itu semakin terlihat nyata pasca terjadi peristiwa bom Bali pada tahun 2002 lalu yang menangkap Amrozi, Imam Samudra dan Ali Imron. Bahkan ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah lanjut usia turut ditangkap karena diduga mempunyai jaringan dengan Al Qaeda serta dianggap menjadi dalang kekacauan dalam negeri ini.

Masyarakatpun akhirnya menjadi phobia terhadap orang yang berjenggot, memakai celana cingkrang ataupun mereka yang memakai atribut-atribut Islam. Masyarakat juga takut terhadap muslimah yang memakai gamis, atau bercadar. Karena mereka menganggap penampilan tersebut adalah penampilan teroris.
Itu hanya beberapa dari gejala Islamophobia di Indonesia. Masih banyak gejala-gejala lain yang makin hari kian nampak di tubuh Indonesia. Sesuatu yang tidak lazim jika umat muslim takut terhadap simbol dan ajaran agamanya sendiri. 

Sungguh sudah amat jelas bahwa Islam adalah agama yang damai. Islam selalu mengajarkan agar selalu menghargai dan menghormati sesama muslim maupun kafir. Aneh rasanya jika agama yang mulia ini ditakuti oleh umat Islam sendiri. Phobia terhadap Islam seringkali karena mengaitkan Islam dengan terorisme. 

Adapun terorisme artinya menebarkan teror dan ketakutan di tengah masyarakat. Padahal terorisme adalah suatu yang bertentangan dengan Islam bahkan Islam mengecamnya.   Terorisme sebenarnya adalah strategi untuk menghancurkan umat Islam. Dan hari ini jika islamphobia menjangkit tubuh umat Islam artinya sebuah keberhasilan bagi mereka yang membenci Islam.

Umat Islam harus bangkit dengan akidahnya yang bersih dan pemikirannya yang cemerlang. Umat Islam harus benar-benar mengerti agama Islam itu sendiri. Bahwa Islam tidaklah sekedar agama ritual tapi Islam adalah agama yang mutakamil (komprehensif). Islam memiliki solusi di setiap problematika kehidupan. Dari problematika individu sampai negara sekalipun. Islam adalah sebuah ideologi juga sebuah sistem kehidupan yang patut diterapkan di muka bumi. Inilah yang mestinya diyakini oleh umat Islam. Sehingga umat Islam tidak akan phobia dengan agamanya sendiri. 

Saatnya umat Islam menyadari dan mulai mempelajari serta terus menyebarkan syiar dakwah kepada masyarakat. Agar Islam terus tertanam dan tertancap di tubuh umat muslim hingga hidup dibawah naungan Islam. Karena Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam. Islam satu-satunya yang bisa menebar kebaikan di penjuru alam. Wallahu a'lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak