Oleh: Rizki winanti (Pelajar)
Terjangkitnya
ummat Islam akan penyakit impor saat ini sesungguhnya disebabkan semakin
merosotnya akidah ummat
dan semakin asingnya ummat dengan syariat.
Adanya ummat yang masih anti dengan simbol-simbol agama sendiri, minimnya pemahaman dan tsaqofah terhadap
agama juga membuat ummat rentan terhasut oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. sehingga
jati dirinya sebagai seorang muslim hanya tertera pada lembaran ktp semata tanpa ada melekat pada jiwa raga
mereka. Mengatasnamakan
seorang muslim namun enggan
mengikut syariat yang sudah ditetapkan sang maha pencipta, Allah SWT.
Sebagaimana berita yang dimuat
melalui situs detiknews.com mengabarkan bahwa adanya foto siswa-siswi madrasah
yang mengibarkan bendera
bertuliskan tauhid bikin
geger jagat maya. Kementerian Agama langsung bergerak cepat melakukan
investigasi.
Foto yang dimaksud memperlihatkan sekelompok siswa berada di lapangan sekolah. Mereka mengibarkan bendera Ar Rayah dan Al Liwa. Ada pula siswa yang membawa bendera Merah Putih. Terlihat ada tulisan 'MAN 1 Sukabumi' di salah satu bendera lainnya.
Foto yang dimaksud memperlihatkan sekelompok siswa berada di lapangan sekolah. Mereka mengibarkan bendera Ar Rayah dan Al Liwa. Ada pula siswa yang membawa bendera Merah Putih. Terlihat ada tulisan 'MAN 1 Sukabumi' di salah satu bendera lainnya.
Bukankah
itu hanyalah bendera berwarna hitam dan
putih yang bertuliskan kalimat tauhid ‘laaillahaillallah muhammadur rasulullah’
yang dimana kita sebagai umat Islam berharap hidup dan mati dengan kalimat itu.
Namun mengapa kalimat itu sudah menjadi sangat ekstream?. Mereka beralasan
bahwa itu adalah bendera milik salah satu organisasi terlarang yang sudah
dibubarkan, tetapi fakta tidak demikian adanya. Bendera bertuliskan kalimat
tauhid, yang dikenal liwa’ dan rayah sejatinya adalah milik ummat Islam
diseluruh penjuru dunia. Al-Liwa (panji
agung), dikenal sebagai bendera negara atau simbol kedudukan pemimpin, yang
tidak dipegang kecuali oleh pemimpin tertinggi peperangan atau komandan brigade
pasukan (amir Al-Jaisy) yakni Khalifah itu sendiri, atau orang yang menerima
mandat dari Khalifah, sebagai simbol kedudukan komandan pasukan. Ar-Rayah
digunakan sebagai panji jihad para pemimpin detasemen pasukan (satuan-satuan
pasukan (kata’ib), tersebar sesuai dengan jumlah pemimpin detasemen dalam
pasukan, sehingga berjumlah lebih dari satu.
Sungguh musuh
– musuh Islam masih terus berusaha menghembuskan makna buruk atas simbol-simbol
Islam yang mulia. Sejatinya mereka tak akan pernah berhenti berusaha untuk
menghancurkan Islam. Untuk itu
marilah kita sebagai seorang muslim menjalankan syariatnya allah secara
keseluruhan dengan berpedoman kepada al qur’an dan hadist disamping memahamkan
kepada seluruh ummat manusia khususnya ummat Islam bahwa Islam adalah agama
yang membawa kedamaian bagi seluruh manusia di seluruh penjuru dunia. Untuk itu
buanglah jauh-jauh rasa takut terhadap Islam, ajarannya, ataupun simbol-simbol
yan berhubungan dengannya. Sebaliknya cintailah ia dengan sepenuh hati karena
Islam adalah agama yang menyebarkan cinta kepada seluruh makhluk yang ada di
jagat raya.
Wauallahu
a’lam bishowab
Tags
islamfobia