Oleh: Kareema Syaheeda
Target pertumbuhan ekonomi Jateng 7% terus digenjot. Berbagai promosi di gaungkan seantero provinsi dengan harapan target ini bisa segera di raih. Setiap kabupaten diminta menyetor kan proyek daerah masing-masing.
Namun alih-alih berupa memberdayakan ekonomi kerakyatan berbasis produksi nyatanya justru menggandeng investasi.
Saya bisa dapatkan dari forum ini, sekarang kalau mau tumbuh sesuai target 7%, maka derivate-nya harus disiapkan. Kita akan menurunkan detail programnya, meski nanti akan ada problem. Pengusaha kita ajak sharing, dan akan kita tangani secara baik. OJK juga membantu pol-polan ini,” kata Ganjar Gubernur Jawa Tengah. (Bisnis.com 22/7/2019).
Pemerintah pusat yang secara prioritas akan membantu pariwisata dan industri pun menurut Ganjar, pihaknya tidak hanya akan fokus pada keduanya, karena masih ada ribuan program di kabupaten dan kota di Jateng yang akan digarap.
Ganjar mengatakan sejumlah investor dari berbagai sektor seperti produk alas kaki, elektronik, tekstil sampai makanan dan minuman berminat berinvestasi di Jawa Tengah. Salah satu asal negara investor itu adalah Korea Selatan.
"Beberapa [investor] yang sudah masuk relatif kerasan dengan kultur, dengan kinerja masing-masing, nah ini mereka melihat Jateng seksi banget untuk mereka berinvestasi," kata Ganjar lagi. (Bisnis.com 28/7/2019).
Investasi asing menjajah negri
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah mencatat potensi investasi dari penanaman modal asing maupun dalam negeri bisa mencapai Rp 245 triliun. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo mengatakan sepanjang periode 2013 hingga 2018 terdapat rencana investasi sekitar Rp 412 triliun yang akan masuk. (Cbnc Indonesia.com 9/7/2019).
Investasi sama artinya mempersilahkan negri ini di tekan dan dijajah oleh kebijakan asing. Hilang kedaulatan.
Negri dengan mayoritas muslim ini pun siap menghadapi ancaman dari segala dimensi. Baik ekonomi maupun sosial budaya.
Ada bahaya besar dan jangka panjang yang turut dibawa. Ini akan melengkapi dominasi asing atas negeri ini. Akibatnya, hampir tak tersisa lagi bidang kehidupan negeri ini yang tidak didominasi asing.
Islam Melarang Dominasi Asing
Dengan itu pula, penjajahan gaya baru atas negeri ini akan makin dalam. Tentu semua itu tidak boleh dibiarkan. Sebab, kaum Muslim diharamkan memberikan jalan kepada orang kafir untuk bisa mendominasi dan menguasai kaum Mukmin. Allah SWT berfirman, “Allah sekali-kali tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang Mukmin.” (TQS. an-Nisa’ [4]: 141)
Tentu tak selayaknya kaum Muslim negeri ini rela menjadi bulan-bulanan asing Barat maupun asing Timur. Jalan untuk menyudahi hanyalah dengan kembali pada petunjuk Allah SWT, yaitu dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh di bawah naungan sistem Khilafah ar-Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.
Wallahu'alam