Berita terbaru yang sempat dilansir CNN Indonesia(https//m cnnindonesi.com) juli 2019, Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Surabaya, setidaknya menahan 38 kontainer sampah dari Amerika Serikat. Dan sebelumnya, juni 2019 sebanyak 5 kontainer sampah dikembalikan ke Seattle, AS.
Sampah impor bukan hanya datang di Surabaya, tetapi di daerah lain pun seperti Batam di Sumatra. Pemeriksaan terhadap 65 kontainer berisi sampah impor pada 13 juni 2019 menjadi puncak dari isu kerusakan lingkungan di kota Batam. Ada sebagian orang yang mengais rizki dari sampah impor tersebut. Mereka mengais sisa sisa produksi yang dibuang berupa plastik yang masih mempunyai nilai jual.
Mentri Susi mengatakan" Sampah kita saja sudah banyak, masa impor lagi sampah. Mestinya tidak boleh impor sampah." Tanjung Benoa bali(13/7). Ternyata ada beberpa alasan mengapa impor sampah dilakukan. Pertama: Impor sampah ini tak terlepas pada kebutuhan bahan baku industri. Industri kertas adalah salah satu yang membutuhkan bahan baku dari sampah kertas, dan didaur ulang menjadi kertas baru.
Alasan yang ke dua: Impor sampah dipicu dengan kebijakan Cina yang tidak lagi menerima sampah dari Amerika dan Eropa sejak 2017. Diketahui bahwa Cina adalah produsen pengolahan sampah daur ulang terbesar di dunia.(kumparan.com)
Dengan kebijakan Cina tersebut, pemilik sampah dari negara maju seperti AS, Inggris dan Eropa lainnya mencari pembeli baru. Negara Asia Tenggara lah yang menjadi sasaran dari sampah sampah tersebut.(tulis The Economist) dalam kumparan.
Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 267 juta jiwa, jumlah yang cukup besar, yang berpotensi menghasilkan sampah yang juga sangat besar, dan tentu sampah sampah tersebut memerlukan penanganan yang serius agar tidak menjadi bencana bagi masyarakat.
Sampah kita saja yang selalu menggunung di sudut sudut kota belum bisa tertangani dengan baik. Ditambah dengan datangnya sampah sampah impor yang membahayakan. Karena tidak sedikit impor sampah itu berupa barang barang plastik dan popok popok bayi, yang tidak mudah terurai. Hal ini menambah PR pemerintah untuk serius, membawa negri ini bebas dari sampah. Lebih lebih sampah impor harus segera dihentikan.
Dengan sampah kita sendiri saja, kadang kita masih bertanya, kemana larinya sampah sampah dari sisa sisa rumah tangga dan dari sisa industri yang berton ton jumlahnya. Karena pada kenyataannya manajemen pengolahan sampah di dalam negri masih buruk dan masih ketinggalan jauh dari negri negri lain. Misalnya jepang dan Swedia. Tidak jauh jauh alasannya masalah dana dan biasanya sih keputusan politik.
Pengelolaan sampah di dalam negri masih buruk, kenapa Impor?
Menyedihkan, berita dari tv swata dikatakan bahwa Indonesi penyumbang sampah plastik terbesar ke dua di dunia yang dibuang kelaut setelah Cina. Itu artinya Indonesia mempumyai andil besar dalam pencemaran laut.
Bagaimana dengan ditambahnya lagi sampah yang datang dari luar, tentu menambah kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan, jika tidak segera ditangani.
Salah satu faktor yang mendesak, yang harus diwujudkan adalah pemerintah menciptakan dan menyiapkan alat canggih untuk mendaur ulang sampah dalam negri sehingga bisa menjadi barang produksi yang bermanfaat, dan sampah sampah yang teronggok dan kumuh bisa teratasi.
Kebijakan pemerintah mengenai izin impor sampah harus dilihat kembali, kalau perlu dicabut surat izinnya apa bila impor sampah itu akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Ironi memang, di negri yang kaya dengan sumberdaya alamnya, masih mengimpor sampah sebagai bahan baku industri. Jika alam dikelola dengan benar dan sungguh sungguh, akan memberikan semua yang dibutuhkan. Allah telah menganugrahkan bumi yang subur, kaya dengan bahan baku yang dibutuhkan untuk kesejahteraan. Kewajiban pemerintah harus mampu mencetak tenaga tenaga ahli dalam bidangnya. Mempersiapkan sarana pendidikan untuk menghasilkan tenaga ahli sehingga tidak tergantung dari luar.
Adanya impor sampah yang ditujukan ke Indonesia, mencerminkan rendahnya posisi Indonesia di mata negri negri pengimpor sampah tersebut. Harga diri dari negri yang mendapat julukan 'gemah ripah loh jinawi' itu terkoyak dengan datangnya impor sampah yang katanya untuk memenuhi bahan baku industri.
Diriwayatkan dari Abu Dzarr ra, Ia berkata," Rosulullah saw bersabda,' Tidaklah tertinggal sesuatupun yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka melainkan semuanya telah dijelaskan kepada kalian."(HR Ahmad IV/126-127)
Hadis di atas menegaskan, begitu sempurnanya islam. Semua sudah dijelaskan ilmunya seperti yang telah disabdakan oleh Rosulullah saw.
Kesempurnaan Islam mempunyai pandangan tersendiri dalam penanganan sampah.
"HR Muslim no 2033 dan Ahmad no. 14218, meriwayatkan: jika makanan kalian jatuh ke lantai, maka bersihkanlah kotorannya kemudian makanlah dan jangan dibiarkan untuk syetan. Jika sudah selesai makan maka jilatilah jari jemari karena belum diketahui di bagian manakah keberkahan makanan teesebut."
Syaikh Muhammad bin shalih AL Ust aimin rahimahullah menjelaskan hadis diatas, berkata," Jika ada makanan yang jatuh jangan dibiarkan akan tetapi diambil. Jika dalam makanan ada kotoran maka bersihkan dan kotorannya tidak perlu dimakan karena tidak ada paksaan untuk memakan sesuatu yang tidak kita sukai.
Islam melarang perbuatan tabdzir atau menghambur hamburkan harta, atau menyia nyiakan sesuatu yang bisa dimanfaatkan.
Tenaga ahli harus dipersiapkan dari kalangan sendiri sebagai tanggung jawab pemimpin atas kewajibannya.
Bahu membahu, dan tolong menolong dalam kebajikan dan ketakwaan, seperti yang dijelaskan dalam QS Al Maidah harus diwujudkan.
Artinya: Islam itu bersih, maka jadilah kalian orang orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang orang yang bersih. (H.R. Baihaqi)
Wallahu A'lam
Hendaryati Uti Firnas
(pemerhati sosial)