Impor Rektor



Oleh : Marsitin Rusdi ( member AMK) 


Mudah -mudahan saya hanya baca koran dalam mimpi. Dan semoga terus bangun karena kaget melihat tulisan impor rektor


Indonesia

Adalah negara yang makmur gemah ripah totoraharjo. Apa yang Indonesian tidak punya?  Semua punya dan ada. Hanya tidak dikelola dengan sistem yang benaar.  Ribuan orang - orang yang cerdas sekelas rektor,  tapi mereka tidak bisa muncar karena sistem ini. Sumber daya manusia Indonesian luar biasa banyaknya dan cerdaanya dan tidak kalah unggul dibanding sumber daya manusia negara maju lainnya.


Orang awam aja tahu , bila negara Indonesia sumber dayanya unggul. Bapak BJ Habibie adalah orang genius, pembuat pesawat sampai pemerintah Jerman mau membeli ilmu beliau demi kemajuan teknologi disana. Upaya beliau di tanah air sudah melahirkan ribuan Habibie  baru . dimana mereka? 


Impor Rektor adalah wacana menempeleng rakyat Indonesia. Kebijakan yang tidak sopan sekaligus menghina rakyat Indonesian. 


Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya karena rusaknya sistem dinegeri ini. Sistem yang tidak mendidik dan tidak membuat manusia berfikir  mengacu pada kebenaran. Lebih mencintai demokrasi daripada ridho Ilahi. 


Kerusakan apakah itu ?


Sistem birokrasinyan . Lebih mengandalkan jumlah uang dari pada berjuang melawan ketidak adilan sogok menyogok untuk menjadi komponen pemerintah. Sehingga yang tersaring menjadi calon pegawai negara bukan sumber daya yang unggul yang bisa membantu pemecahan permasalahan negeri ini. Melainkan mereka yang bekerja hanya untuk mencari kedudukan pangkat dan uang saja. Hari tua tinggal uncang -uncang kaki karena dapat pensiun. 


Akhirnya itulah yang menjadi potret pegawai negara saat ini. Itu yang menjadi pendidikan generasi yang selanjutnya. Tidak ada rasa atau kemauan untuk berupaya membuat penelitin atas kesulitan - kesulitan sesuatu yang mereka jumpai di lapangan. Sehingga menjadi acuhan dalam menentukan  langkah penyelesaian dalam kasus tertentu, dan seorang  penelitinya juga bisa menjadi aset bangsa. Yang selalu belajar menembangkan ide-ide atau gagasan yang muncul di otak mereka.


Sehingga sudah bisa dibayangkan hasilnya seperti apa. Penulis yakin pasti banyak anak - anak bangsa ini yang pandai dan cerdas.  Hanya mereka tersingkir karena sistem.  Sistem kapitalis yang dijadikan tolak ukurnyan.

Sampai kapan? 


Sampai tegaknya Khilafah,  tanpa khilafah permasalahan bangsa dan dunia tidak akan selesai. Karena kunci soal jawaban semua problem dunia ini adalah tegajmya syariat islam dibawah naungan khilafah. 


Wallohu'alam bish shaw-wab


#AMK5

#Penulisidilogis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak