Oleh : Tri maya
(Anggota Revowriter)
Bulan Muharrom identik dengan hijrahnya Baginda Nabi dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Tidak seperti opini yang beredar selama ini yang selalu menganggap hijrah nya Baginda Nabi, dikarenakan siksaan yang Beliau dan para Sahabat alami. Ada nilai lebih yang cukup monumental dibalik hijrah yang Beliau lakukan. Yakni keputusan besar untuk menerapkan Islam kaffah di kota Madinah. Setelah sebelumnya selama 1 tahun Beliau mengutus Mush’ab Bin Umair untuk menjadi duta atau utusan ke Madinah. Di Madinah Mush'ab mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Di samping itu, ia juga mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrah Rasulullah sebagai peristiwa besar.
Hijrah identik dengan transformasi atau perubahan. Ramainya fenomena artis hijrah saat ini, menjadi sebuah angin segar atas persekusi dakwah yang telah diberlakukan rezim. Hijrah tentunya terjadi karena munculnya kesadaran akan kondisi saat ini. Ada aktivitas muhasabah yang terjadi didalam diri seseorang yang berhijrah. Keinginan untuk meninggalkan semua larangan Allah Swt dan hasrat menunaikan apa-apa saja yang diwajibkan Allah. Orang yang hijrah itu tentunya akan benci melihat syariat dipermainkan atau dicampakkan. Sebaliknya dia akan sangat merindukan syariah terterapkan. Dia akan gigih menjadikan dirinya sebagai pengemban dakwah syariah. Dia akan terus berupaya memperbaiki diri, meningkatkan tsaqofah serta menjaga keikhlasan amal-amalnya.
Hijrah harusnya tidak hanya berhenti pada level individu. Karena sebaik-baiknya individu, tetaplah dia bisa jadi terwarnai oleh rusaknya pergaulan yang jauh dari nilai Islam. Begitu banyak fenomena yang bisa kita ambil ibrohnya saat ini. Individu yang tadinya sholih, berujung menjadi pelaku maksiat karena lingkungan yang mengaruskan demikian. Tingginya angka kriminalitas, bullying, korupsi, pembunuhan, dan lain-lain. Menunjukkan bahwa perbaikan secara individu saja tidaklah cukup. Sebagian umat yang sudah tercerahkan dengan Islam, terus melakukan aktivitas amar ma’ruf nahiy mungkar. Tetapi disisi lain pihak-pihak yang benci kepada Islam juga gencar mempromosikan kemaksiatan dan kemungkaran. Dakwah untuk penerapan islam kaffah dalam bingkai Khilafah dihadang. Sedangkan jualan liberalism terus digadang. Mau dibawa kemana masa depan bangsa dan generasi ini?
Momentum Islam Kaffah
Kondisi umat yang terpuruk tentu tidaklah boleh dibiarkan. Kita membutuhkan suatu perubahan yang revolusioner. Perubahan tidaklah akan datang dengan sendirinya. Harus ada upaya. Mesti ada usaha. Allah Swt berfirman : “Sungguh Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “(TQS Ar Rad:11). Imam Al Qurthubi dalam Al Jami menjelaskan Allah Swt memberitahukan dalam ayat ini bahwa Dia tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai terjadi perubahab dari mereka. Baik dari mereka sendiri, atau dari orang yang mengurus mereka, atau dengan sebab dari sebagian orang diantara mereka.
Bulan Muharrom sejatinya menjadi momentum atas perubahan hakiki menuju Islam kaffah. Yakni perubahan dari system kufar demokrasi menuju kepada system Islam dengan institusi Khilafah. gambaran Khilafah ajaran Islam harus gencar dipahamkan ke umat. Konstruksi Khilafah solusi atas semua permasalahan haruslah mampu terpersuasi diumat. Hingga dengan kesadaran penuh umat akan ikhlas berjuang dan bergabung dalam barisan pengemban dakwah. Dan janji Allah juga bisyarah Rasulullah akan tegaknya Khilafah segera terwujud Insya Allah.
Wallahu a’lam bish shawab