Hijrah Dan Perubahan Hakiki



Oleh: Fina Fadilah Siregar

  Sebagai umat muslim, tentu kata 'Hijrah' tak asing di telinga kita. Hijrah secara bahasa adalah berpindah dari sesuatu ke sesuatu yang lain atau meninggalkan sesuatu menuju sesuatu yang lain. Jadi, hijrah itu identik dengan perubahan. Tentunya, perubahan ke arah yang baik. Bicara tentang hijrah, tentunya tak lepas dari Nabi Muhammad SAW. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah merupakan peristiwa penting yang mengubah wajah umat Islam saat itu. Umat yang awalnya tertindas dan teraniaya di Makkah selama 13 tahun, setelah hijrah ke Madinah dan menegakkan tatanan masyarakat yang Islami dalam sebuah negara, berubah menjadi umat yang mulia, kuat dan disegani. Esensi hijrah nabi bukan sekedar berpindah tempat, tapi berubah cara hidup dengan menerapkan Islam kaffah. Melalui hijrahnya, Nabi Muhammad menyeru kepada umat untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah dan mengubah tatanan kehidupan jahiliah menjadi kehidupan Islami. Para sahabat bersepakat untuk memulai hitungan kalender Islam sejak awal Hijrah Rasulullah SAW datang dari Mekah ke Madinah. Alasannya, karena hijrah merupakan titik tolak kebangkitan kemuliaan Islam yang dikenal sebagai Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam yang bertepatan dengan 1 Muharram.

  Namun, bagaimana refleksi hijrah hari ini? Sejatinya, hijrah hari ini adalah momentum yang tepat untuk mencampakkan sistem sekuler yg destruktif menuju khilafah yg dijanjikan Allah SWT. Sudah saatnya kita sebagai umat muslim bersatu untuk menjadi umat terbaik yang terus menyerukan amar ma'ruf nahi munkar kepada para penguasa agar menerapkan sistem pemerintahan khilafah, sistem pemerintahan Islam yang membawa kemaslahatan dan keberkahan bagi umat di segala bidang. Dengan sistem pemerintahan khilafah, tak akan ada lagi penguasa zhalim dan rakyat yang terzhalimi sehingga tercapai kesejahteraan dalam kehidupan umat. Tak ada lagi kehidupan yang menggunakan aturan di luar Islam, tak ada lagi ulama yang dikriminalisasi, sehingga dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia tetap berjalan dan rakyat yang non muslim juga dilindungi dan diberikan hak-haknya dalam pemerintahan khilafah.

  Mari kita jadikan Bulan Muharram sebagai tonggak kelahiran umat Islam yang memiliki negara yang bernuansa Islami dalam segala aspek kehidupan. Menjadi negara yang berkepribadian Islam serta negara yang mandiri tanpa bantuan pihak asing. Negara yang bermartabat dihadapan bangsa lain, karena itulah esensi hijrah yang sesungguhnya, yakni perubahan hakiki ke arah yang baik. Berubah dari negeri kapitalis menjadi negara khilafah yang menerapkan Islam Kaffah. Wallahu a'lam bish showab.

  

  

  


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak