Generasi Sekuler VS Generasi Islam



Oleh : Dede Arnisah ( Aktivis Dakwah Lubuk Pakam )


Generasi Sekuler

BALIKPAPAN - Kasus pembunuhan terhadap anaknya sendiri yang dilakukan oleh remaja berinisial SNI (18) di dalam toilet Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman pada Rabu 24 Juli sekira mendapat kritikan pedas dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan mengapa pelaku bisa tega membunuh dengan keji terhadap buah hatinya yang ia lahirkan.

Kasus-kasus aborsi, pembunuhan anak dan lainnya kerap terjadi di Indonesia. Hal ini sering terjadi diusia muda. Tidak heran lagi apa penyebab tingginya angka kasus seperti ini. 

Ya! Ini akibat pengaruh dari pemikiran sekuler (pemisahan agama dari kehidupan) yang membuat  kehidupan menjadi tak terkendali. Khususnya bagi para remaja yang mengagungkan kebebasan dirinya sehingga cukup banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, tidak mau diatur dan berbuat sesuka hati tanpa pertimbangan benar atau salah. Dampak dari sistem sekuler (pemisahan agama dari kehidupan) yang terus berkembang dalam memproduksi bibit-bibit yang jauh dari keunggulan serta melahirkan generasi-generasi yang berpandangan kebebasan tanpa Allah menjadi tujuan.

Betapa banyak generasi yang dihasilkan dari sistem sekuler ini yang mencerminkan kebobrokan peraturan yang digunakan. Sebagaimana peraturan yang tidak dapat dijadikan pedoman didalam kehidupan. Yaitu peraturan yang dibuat oleh manusia untuk mengatur manusia, yang sangat jelas peraturannya tidak sesuai dengan fitrah manusia. Lalu apa solusi agar kita tidak terombang ambing dalam arus kebebasan? Apakah bertahan pada sistem sekuler dapat menjadi solusi?

Generasi Islam

Berbeda dengan sistem islam yang telah berhasil memproduksi generasi yang unggul dan terdepan dalam sepanjang sejarah. Sebagai salah satu contoh adalah Muhammad AlFatih yang dapat menaklukkan kota konstantinopel diusia mudanya yaitu 21 tahun.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ya! Karena pada saat sistem islam diterapkan dalam kehidupan, maka segala perbuatan akan diukur berdasarkan halal atau haram. Segala sesuatu akan disesuaikan dengan syariat. Kegigihan, kesabaran, serta ketaatan Muhammad AlFatih dapat menjadikannya pemuda yang unggul dan cerdas. Sehingga semboyan "pemuda sebagai tonggak perubahan" dapat diwujudkan.

Sistem islam dapat melahirkan generasi yang berkwalitas. Karena kurikulum pendidikannya berasaskan akidah. Yang dapat membentuk akhlak yang mulia. Peraturan yang dijadikan sebagai pedoman hidup adalah peraturan yang datangnya dari sang pencipta yaitu Alquran dan Sunnah.  Maka dari itu marilah kita wujudkan kembali Islam Rahmatan Lil'alamiin. Dengan menrepakan Syariat secara Kaffah dalam bingkai Khilafah Ala Minhaji Nubuwwah. Wallahu A`lam Bishowab.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak