Oleh : Lilik Yani
Duhai hamba-Ku, lama tak Ku-dengar panggilan mesramu
Aku rindu
Suaramu yang lembut
Menyebut nama-Ku
Lama kau meninggalkan-Ku
Kau abaikan kehadiran-Ku
Tak kau hiraukan panggilan-Ku
Aku rindu kau mendatangi-Ku
Ku-cubit kau dengan penyakit
Berharap kau datang mohon pertolongan-Ku
Berharap kau memanggil-Ku
Memanggil dengan suara sendu
Yach, kau datang hamba-Ku
Hanya sebentar lalu pergi lagi
Usai Ku-angkat penyakitmu
Kau sembuh, kau lupakan Aku lagi
Duhai hamba-Ku, tak sadarkah kau
Semua di langit dan bumi dalam genggaman-Ku
Jika Aku mau
Kan Ku-goncang bumi ini semau-Ku
Atau Ku-balik bumi menjadi rata tanah
Kujadikan lautan meluap
Siapa yang bisa menghalangi-Ku
Semua langit dan bumi dalam kendali-Ku
Duhai Hamba-Ku, tak takutkah kau
Jika bumi Ku-goncang keras
Isi bumi keluar kemana-mana
Penduduk bumi kacau balau
Siapa yang berani melarang-Ku
Semua bumi langit milik-Ku
Semua dalam kendali-Ku
Mau Ku-apakan saja, sesuka-Ku
Duhai hamba-Ku
Tidakkah kau ambil pelajaran?
Banyak bencana di mana-mana
Gempa bumi, tanah terbelah
Gunung meletus, lahar membara
Tsunami, laut meluap dahsyat
Semua penghuni bumi porak poranda
Diterjang ganasnya ombak lautan
Menghempas apapun yang lewat
Duhai hamba-Ku
Masihkah kau mengabaikan-Ku
Aku merindukan-Mu
Aku rindu panggilan mesramu
Turunnya bencana untuk mengingatkanmu
Panggilan mesra-Ku tak kau dengarkan
Penggilan keras-Ku tak kau hiraukan
Cubitan sakit-Ku hanya sadarkan sebentar
Saat bencana datang
Saat gempa melanda
Kulihat kau takut tak terkira
Berlarian tak tahu arah
Disitu baru kau sebut nama-Ku
Kau menjerit memanggil-Ku
Kau ketakutan memohon pertolongan-Ku
Kau teriak mohon ampunan-Ku
Hamba-Ku, aku mencintaimu
Aku merindukanmu
Aku menyayangimu
Aku rindu kau panggil nama-Ku
Aku rindu panggilan mesramu
Aku rindu permintaan maafmu
Aku rindu tetesan air matamu
Aku merindukanmu, hambaKu
Telah lama kau mengabaikan-Ku
Telah lama tak kau dengar panggilan-Ku
Maka Ku-panggil dengan bencana
Ku-panggil kau dengan gempa
Agar engkau sadar dan kembali kepada-Ku
Karena Aku sangat merindukanmu
Surabaya, 5 Agustus 2019
#HabitsMenulis30Hari
#AllahRinduHambaNya