Oleh : Lilik Yani
Waktu bergerak berirama
Sehari 24 jam lamanya
Allah tetapkan sudah diukur sebelumnya
Biar manusia bisa manage sebaik-baiknya
Allah tak mungkin aniaya hambaNya
Allah hanya ingin terbaik buat hamba tercinta
Waktu 24 jam cukup untuk tunaikan agenda
Program akherat juga dunia
Sayangnya, manusia suka menunda
Pekerjaan hari ini dikerjakan besok saja
Sungguh, suatu tindakan jumawa
Adakah mereka tahu kalau besok masih ada?
Penundaan itu terkadang mendekati batas aqad
Masuk deadline istilah bekennya
Adrenalin meningkat kuat
Berpacu dengan waktu yang ditetapkan
Tapi sungguh, mereka tak jera
Ada amanah lagi, tak segera ditunaikan
Ahh, nanti-nanti saja!
Besok juga masih bisa
Detik demi detik berlalu tanpa jeda
Berlaju tanpa mau menunggu kita
Walau hanya sebantar saja
Detik terus berlalu hingga deadline kembali tiba
Lagi-lagi fisik dipacu bekerja
Adrenalin menanjak tak bisa direda
Detak jantung terpicu semakin kuat
Demi selesaikan amanah di batas ketetapan
Begitu terulang dan terulang lagi
Mengapa mereka tak evaluasi diri?
Apakah mereka tak sadarkan diri?
Bahwa setiap saat bisa terkena garis batas, mati
Yach, kematian sewaktu-waktu bisa terjadi
Penundaan kerjakan amanah tergolong berani
Adakah jatah hidup sampai nanti?
Apakah tidak takut jika tiba-tiba nafas berhenti?
Kawan, coba muhasabah diri
Kesukaanmu menunda kerjakan tugas, nanti-nanti
Adakah jaminan hidupmu hingga nanti?
Karena malaikat Izrail datang tak pernah permisi
Kawan, yuk perbaiki diri!
Tunaikan amanah segera, tak pakai nanti
Agar kita ada waktu evaluasi diri
Persiapkan perbekalan hadapi kehidupan setelah mati
Kawan, jangan suka dikejar deadline
Kerjakan tugas lebih cepat, tenangkan hati
Tak alami adrenalin meningkat tinggi
Tak rasakan detak jantung bagai berlari
Manfaatkan waktu luangmu, kawan
Tunaikan amanah dengan optimal
Agar mendapat hasil maksimal
Ada waktu jeda tuk menambah perbekalan
Hingga berkah dan ridlo Allah menyertai setiap helaan
Surabaya, 09 Agustus 2019
#HabitsMenulis30Hari
#DikejarDeadline