Detik Hidup




Oleh : Lilik Yani

Detik demi detik terus berjalan 
Tanpa bisa kita tahan
Sekedar menunggu kita makan
Atau meluruskan badan

Detik itu terus berlalu
Tanpa mau menunggu
Walau hanya sekedar melucu
Agar tak tertulis dalam buku

Yach, tak sedetikpun kita berkuasa
Menahan detik hidup agar istirahat sejenak
Ia hanya taat perintah-Nya
Akan berhenti setelah ajal tiba

Kawan, masihkah bersantai dalam kenyamanan?
Jika detik hidupmu terus berjalan
Apa yang sudah kau goreskan?
Ketaatan atau pengingkaran?

Tak takutkah kalian?
Jika detik hidup berjalan
Tanpa ada amal berkesan
Apa yang akan kalian persembahkan?
Saat panggilan Allah datang?

Kawan, semua akan dimintai pertanggungjawaban
Setiap detik hidupmu kau gunakan untuk apa?
Yach, setiap detikmu, kawan
Kau biarkan lewat tanpa goresan 
Atau kau isi dengan ketaatan?

Andai boleh minta penundaan
Sedetik dua detik tuk beramal kebaikan
Atau sekedar memberi pesan dan pamitan
Tapi tak bisa kau lakukan
Jika ajal telah datang

Di situ baru terasa
Betapa detik demi detik kita biarkan begitu saja
Tanpa ada lukisan amal kebaikan
Karena terlena dalam kenyamanan

Kawan, sadarlah sekarang
Mumpung masih ada kesempatan
Detik hidup masih dalam genggaman
Isi dengan amal sholeh pemberat timbangan


Surabaya, 3 Agustus 2019


#HabitsMenulis30Hari
#DetikHidup




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak