Oleh: Tita Rahayu
Hai Kawan, tahukah kalian Cewek Hedonist itu apa? Yup...betul, cewek hedonist itu adalah cewek yang gaya hidupnya selalu kekinian dan tidak Kudet alias Kurang Up Date. Meski budget pas-pasan, yang penting jiwa sosialita. Gaya hidup semacam inilah yang menjadi sasaran empuk para pebisnis kapitalis, karena menurut mereka perempuan adalah surga kapitalisme. Hal inilah yang menjadikan perempuan sebagai objek bisnis. Sebab, hampir semua yang ada pada diri perempuan bisa menghasilkan pundi-pundi emas. Coba kita perhatikan tayangan iklan di televisi, mayoritas para modelnya adalah kaum perempuan, mulai dari iklan shampo sampai obat pemutih kulit. Selain itu, ada lagi yang sangat memprihatinkan yaitu iklan otomotif dan iklan rokok, dimana iklan ini bernotabene “lelaki banget” namun selalu ada saja cewek seksi tampil pada iklan ini dengan pakaian mini yang menjadi icon atau bahkan branding dari produk tersebut. Tentu saja, hal ini bertujuan untuk menarik daya beli para konsumen.
Seperti halnya iklan pemutih kulit, tentu saja para pebisnis kapitalis akan menayangkan iklan ini seheboh mungkin, hal ini bertujuan agar daya beli kaum perempuan meningkat bahkan mereka rela mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan produk tersebut. Belum lagi nanti ada penawaran pakaian ala Korea, bagi para pecinta Drakor (Drama Korea) pasti mereka tidak mau ketinggalan, sebab mereka ingin tampil seperti Bintang Korea yang di layar televisi. Hal inilah yang membuat para pebisnis meningkatkan produknya dan siap menuai laba yang sangat fantastik. Nah loh...., sekarang kalian sudah tahukan siapa yang diuntungkan dan siapa yang merugi? Yang merugi tentu saja para perempuan, sudah dieksploitasi sebagai objek bisnis dan dijadikan perempuan konsumtif pula. Subhanallah. Padahal menurut Firman Allah SWT, “ Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara tabdzir (boros), Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudaranya syaitan” (QS. Al-Isra:26-27).
Lantas bagaimana kita supaya tidak tergolong cewek hedonist? Pertama, kita harus membuat skala prioritas. Apakah hal itu membawa berkah pada kehidupan atau malah membawa malapetaka pada diri kita. Apakah hal itu benar-benar kebutuhan atau hanya nafsu belaka, yang jelas banyak mudharatnya daripada maslahatnya. Dosa iya, dapat pahala enggak. Hikss..hiks...miris banget. Kedua, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa para penghuni neraka adalah kebanyakan dari golongan perempuan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “ Diperlihatkan kepadaku Neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita, Para Sahabat bertanya, “ Apakah mereka kufur terhadap Allah?” Nabi menjawab, “ Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan” (HR. Bukhori). “Orang yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, di shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152). Kita harus benar-benar dapat memahami Hadist-hadist tersebut. Bagaimana caranya agar kita paham? Kalia tinggal rajin saja datang ke kajian remaja, baik yang ada di kampus maupun di luar kampus. Yuukkk...Mari. Ketiga, kita harus tahu bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah dapat meraih Jannah-Nya, bukan pujian dari manusia lainnya, sebab hal itu hanya bersifat semu belaka. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13).
So..., akhirukata, supaya perempuan tidak menjadi sarang fitnah di dunia fana ini dan dijadikan objek bisnis lagi oleh para pebisnis kapitalis, maka kita harus mengimplementasikan Firman Allah SWT berikut ini dalam kehidupan, “ Tinggallah di rumahmu dan janganlah kamu berdandan seperti wanita-wanita di zaman Jahiliyah”. (QS. Al-Ahzab: 33).
Wallaha’alam biashowab.