Oleh : AINMANAN
Sekularisme adalah buah dari Kapitalisme. Lebih jelasnya Sekularisme ini dalam artian yakni, Pemisahan Agama dari kehidupan. Semuanya dipisahkan dari agama mulai dari pendidikan, budaya, ekonomi sampai pada tataran Politik.
Tentu saja remaja adalah penyumbang populasi terbesar di-Indonesia. Menurut data proyeksi penduduk tahun 2014, jumlah remaja mencapai sekitar 65 juta jiwa atau 25 persen dari 255 juta jiwa penduduk Indonesia. Namun sayang, Remaja yang jumlahnya berpuluh-puluh juta tersebut, harus terkena dampak dari Sekularisme. Banyak kasus miris yang terjadi dari tahun ketahun di Negeri ini.
Misalnya, pada pada tahun 2008 saja,menurut hasil survei yang di lakukan salah satu lembaga, 63 persen remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi (republika.co.id,20/12/2008).
Kemudian lanjut pada tahun 2012, 21,5 persen Remaja adalah pengguna Narkoba 20,9 ( Riaupos.com, 5/11/2012). Lanjut pada tahun 2017 pengguna narkoba di kalangan remaja/ pelajar dan mahasiswa menjadi sekitar 27,32 persen. Angka tersebut kemungkinan meningkat kembali karena beredarnya sejumlah narkotika jenis baru ( Republika.co.id, 30/10/2017).
Belum lagi berbagai Tontonan dalam bentuk Flim, Drama dll. Justru malah dipertontonkan dikalangan remaja. Misalnya, Dilan 1991. Yang menceritakan dua anak muda dengan mesra menampilkan adegan pelukan, pegangan tangan dll. Ditambah lagi Flim yang baru-baru ini Trend Yakni, Dua Garis Biru. Flim yang menceritakan Dua anak muda yang masih berstatus sebagai pelajar SMA . Mereka Dilanda Asmara sampai pada Akhirnya perempuannya Hamil diluar nikah.
Sangat miris. Remaja yang seharusnya menjadi penyongsong perubahan malah terjerat dalam lubang dosa.
Ini bukti bahwa buruknya sekularisme menjalar pada tiap-tiap tubuh remaja masa kini. Bisa dibayangkan dalam beberapa tahun kedepan, betapa makin rusaknya kehidupan remaja kita jika sistem sekularisme terus dipertahankan dan Syariah Islam tidak segera diterapkan.
