Oleh : Lilik Yani
Nisa, seorang bayi perempuan
Empat belas bulan umurnya
Diam
Memperhatikan
Sendirian
Tak tahu apa yang dilakukan
Tak ada lagi dekapan
Tak ada makanan
Diam
Tak ada suara
Apakah dia sedang memikirkan?
Mana belaian hangat yang dia dapatkan?
Mengapa tak ada suara?
Ayah, ada apa?
Mengapa ayah diam saja?
Ayah tak bergerak?
Tiga hari lamanya
Tak tahu apa yang dilakukannya
Ia peluk ayah tercinta
Ibu di mana?
Aku sendirian
Ayah diam tak bersuara
Ayah diam tak bergerak
Aku takut, ibu, datanglah
Yach, mungkin itu yang dia rasakan
Bayi mungil itu hanya diam
Tak tahu apa yang dilakukan
Menunggu ibunya pulang
Menanti pertolongan datang
Tapi tak ada pergerakan
Ia hanya peluk ayah tercinta
Yang biasa menjaganya
Yang menyuapi makanannya
Yang mengurusi keperluannya
Tapi kini ayah diam saja?
Dingin tak begerak
Apa yang terjadi, Ayah?
Hingga bayi memberi tanda
Tangisan pecah
Membangunkan jiwa yang peka
Mencari sumber suara
Tampaklah, bayi perempuan
Memeluk ayahnya
Tak bernyawa
Sendirian saja
Ibunya kerja di Taiwan
Tiga hari lamanya
Bayi tak makan
Tak mendapat haknya
Tak bisa lakukan apa-apa
Kawan, di mana kalian?
Tak dengarkah ada tangisan?
Selama tiga hari, kawan
Bayi kecil sendirian
Tak makan
Memeluk jasad ayahnya
Tak bernyawa
Sungguh ajal bisa datang tiba-tiba
Anak tak paham ayah tiada
Yang dia rasa
Mengapa ayah diam saja?
Mengapa ayah tak bersuara?
Sungguh, sebuah pelajaran berharga
Buat kita semua
Ibu penjaga buah hatinya
Mengapa harus merantau jauh di sana?
Demi sesuap nasi untuk keluarga
Mengapa ayah jaga balita?
Tak adakah pekerjaan untuknya?
Hingga terjadi peralihan peran keluarga
Sungguh ironi
Hidup di negeri kaya raya
Rakyat harus pergi marantau
Ribuan kilo jaraknya
Hanya demi sesuap nasi tuk kelurga
Dimana kalian pemimpin mulia?
Tak tahukah banyak rakyat berkelana?
Tak cukupkah nikmat Allah?
Teramat berlebih jika pandai mengelola
Kisah pilu ini
Jadikan muhasabah diri
Haruskah berpuas hati
Dengan sistem saat ini
Sistem buatan manusia
Selalu ada cela
Mengapa dipertahankan?
Saatnya berubah, kawan
Gantilah aturan yang Maha Kuasa
Diterapkan oleh semua
Tiada pilah-pilah
Semua harus taat syariat
Jika ingin selamat
Raih hidup sejahtera
Tercukupi kebutuhan hidupnya
Sejahtera dalam ketaatan
Tunduk patuh aturan Sang Pemilik kehidupan
Surabaya, 18 Agustus 2019
#AyahMengapaDiam
#SaatnyaKembaliAturanIslam