Apa Arti Merdeka




Oleh : Didi Diah S.Kom


Apa arti merdeka, jika negeri ini tak mampu menghargai perjuangan para pahlawannya?. Tak ada penghormatan untuk mereka-mereka di negeri ini. Tak ada kesantunan yang diperlihatkan pemimpin negeri ini kepada mereka. Sungguh miris, negeri ini bisa bebas dari penjajahan Jepang dan Belanda sebab perjuangan mereka. 


Apa arti merdeka jika negeri ini terus tenggelam dalam kubangan hutang luar negeri ? Penjualan aset negeri, impor komoditi, hingga kau kirim pekerja asing sampai rektor masuk ke negeri ini tanpa ragu lagi. Negeri ini tergadaikan oleh banyak investasi asing, yang jika tak mampu kita melawannya, habislah negeri ini terjajah dengan babak baru. 


Apa arti merdeka, jika masih banyak rakyat yang kelaparan di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi?. Karena musim kemarau yang melanda, petani tak mampu panen raya. Bukannya memberi solusi kematangan berpikir dan bukti nyata, pemimpin kita asyik teken kontrak untuk impor bahan pangan tanpa henti. Dan membuat petani kita gigit jari dan sakit hati. 


Apa arti merdeka jika kebebasan beragama tercabik sudah. Kau bilang bebas menjalankan sesuai undang-undang, namun kau hajar pemikiran Islam kami, kau hinakan ulama kami, kau kejar terus orang yang taat pada agamanya dengan dalih radikalisasi. Tapi kau bebaskan perampok negeri ini, yang menjarah uang anak negeri. Kau biarkan penggiat Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) bermunculan dengan dalih Hak Asasi Manusia (HAM). 


Apa arti merdeka, jika anak negeri tak boleh sakit, karena tak mampu menebus obat yang harganya selangit?. Kau naikkan gaji pegawai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan cara kau naikkan iurannya. Berpikir macam apa wahai pemimpin negeri ini?. Kau campakkan rakyatmu sendiri, kau hancurkan daya juang anak negeri, kau rusak moral penerus bangsa ini, karena melihat elit politik rebutan kursi. 


Apa arti merdeka, jika anak negeri lantangkan aspirasi negeri namun tak lama kalian tangkapi? Sungguh ironi, negeri yang katanya menganut kebebasan, tapi ternyata hanya jadi slogan belaka. Dan hanya bebas untuk mereka yang ingin menjarah di negerinya sendiri. 


Oh Gusti, sejak kami lahir hingga menua di negeri ini, hanya doa dan harapan yang kami junjung tinggi. Semoga akan hadir pemimpin negeri yang mencintai rakyatnya dan begitu juga sebaliknya. Pemimpin yang menjaga akidah rakyatnya, pemimpin yang menghargai darah pahlawan negeri ini, pemimpin yang menjaga seluruh aset negeri ini dari tangan tangan rakus nafsu duniawi, pemimpin  yang bekerja sebab takut Allah akan meminta seluruh pertanggungjawabannya. Sehingga untuk menyakiti rakyatnya ia tak mampu. 


Oh Gusti, hadirkan kepada kami di hari yang katanya merdeka bagi negeri ini pemimpin yang taat kepadaMu, menjalankan perintahMu, dan dia mencintai negeri ini juga rakyatnya melebihi cinta kepada dirinya sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak