Ancaman Nyata HIV/AIDS




Oleh: Kunthi Mandasari
(Member Akademi Menulis Kreatif)

Semakin berkembangnya jaman, arus modernisasi telah menjadi global. Hampir seluruh wilayah tersentuh dengan liberalisasi. Tak terkecuali kabupaten Blitar yang memiliki nilai historis bagi negeri ini.

Dilansir dari mayangkaranews.com, data akumulasi mulai dari tahun 2015 sampai saat ini tercatat 1.408 penderita HIV/AIDS di kabupaten Blitar. Dari total tersebut 362 diantaranya meninggal dunia karena HIV/AIDS.

Jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang hingga kini belum ditemukan obat untuk penyembuhannya dan tergolong penyakit yang menular. Salah satunya cara penularannya melalui hubungan seks, jarum suntik, transfusi darah maupun dari ibu ke anak.

Padahal jika kita melihat letak geografis kabupaten Blitar jauh dari ibu kota. Namun nyatanya imbas modernisasi telah merangsek hingga kabupaten ini. Tingkat pergaulan bebasnya kini tidak kalah miris. 

Belum lama ini aparat Polres Blitar bersama warga menggerebek sebuah tempat tinggal di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Rumah yang disewa para pelajar tersebut terindikasi untuk digunakan tempat mesum. Tarifnya sewanya pun tergolong murah yakni pertiga jam 50 ribu (www.jatim.sindonews.com, 19/07/2019).

Liberalisasi telah membawa dampak kerusakan yang nyata. Tingginya angka pengidap HIV/AIDS bukan hanya di kabupaten Blitar, tetapi merata diberbagai daerah. Jumlah pengidap HIV/AIDS semakin tahun semakin meningkat. Jika kondisi ini terus dibiarkan akan menjadi endemik dan menjadi sebuah ancaman. 

HIV/AIDS tidak bisa diberantas secara tuntas, jika solusi yang diterapkan hasil pemikiran manusia. Sudah seharusnya segala pengaturan urusan manusia dikembalikan kepada sang pemilik jiwa. Setiap aturanNya akan mendatangkan kemaslahatan dan keberkahan. Bukan dengan cara abal-abal apalagi tambal sulam. Dengan menyodorkan aturan yang seolah-olah solusi, namun kenyataannya justru melanggengkan liberalisasi.

Sekulerime-Liberalisme telah tebukti gagal menyelesaikan persoalan HIV/AIDS. Saatnya kita beralih pada sistem Islam yang memiliki aturan yang sempurna untuk seluruh persoalan. Islam mampu menjadi solusi untuk menghambat penularan HIV/AIDS bagi generasi. Melalui peran keluarga dengan meningkatkan tsaqofah Islam sehingga mampu menguatkan keimanan. Selain itu negara juga harus menerapkan aturan Islam secara menyeluruh termasuk dalam penerapan sanksi hukum. Sehingga memberi efek jera. Wallahu 'alam bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak