Wanita Mulia dengan Aturan Pencipta




Oleh: Kunthi Mandasari
(Member Akademi Menulis kreatif)


Perempuan memilki andil yang besar dalam keluarga. Kepiawaian, cekatan, telaten dan mampu menejemen perkerjaan lebih baik dibandingkan dengan pria. Sehingga perlu adanya upaya peningkatan mutu SDMnya. Senada dengan upaya tersebut Presiden Joko Widodo mengangkat isu terkait akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan saat berbicara pada Sesi III KTT G20 Osaka dengan tema Addressing Inequalities & Realizing an Inclusive and Sustainable World, Sabtu, 29 Juni 2019.

“Kita semua paham bahwa akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan merupakan elemen penting untuk mencapai target Sustainable Development Goals. Dan itu memerlukan kerja sama kita semua,” kata Presiden di depan para pemimpin negara anggota G20  (kemlu.go.id)  

Sayangnya sekuler kapitalis menganggap pentingnya keluarga hanya dari segi manfaat. Yakni perannya dalam menggerakkan roda perekonomian. Menyusupkan kesetaraan gender sebenarnya hanya topeng untuk memerah keringat kaum perempuan.

Dengan menakar segalanya hanya berdasarkan seberapa banyak materi yang didapat justru memperburuk kondisi kaum perempuan. Padahal segala sesuatu yang menimpa kaum perempuan, seperti kekerasan, kemiskinan, diskriminasi juga dialami oleh pria dan merupakan permasalahan sistemik. 

Upaya menyetarakan perempuan dengan pria ini justru menjadikan perempuan bebas tanpa batasan. Dengan tanpa adanya peraturan perempuan bisa berbuat semaunya bahkan mengejar karir, mengabaikan pernikahan, dan segala tanggung jawabnya. Dan inilah target yang tengah dibidik kaum liberal, menjauhkan keluarga muslim dari kodratnya. 

Lelaki maupun perempuan sesungguhnya memiliki kedudukan yang sama dihadapan Allah SWT. Mereka diciptakan berbeda sesuai dengan fitrah masing-masing. Dimana lelaki sebagai pemimpin bagi wanita. Dan wanita sebagai istri sekaligus pengatur rumah tangga. Wanita akan mulia ketika mereka patuh pada perintah Allah SWT. 

Wanita akan bisa optimal dalam mengambil perannya ketika didukung oleh para wali dan negara. Serta sistem sosial, ekonomi, hukum, pendidikan serta pemerintahan yang mendukung. Sehingga perempuan bisa dengan tenang melaksanakan fitrahnya. Semua ini hanya bisa terwujud ketika aturan sang pencipta diterapkan secara sempurna. Wallahu 'alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak