Oleh: Hany Handayani Primantara, S.P
.
.
Sobat muslim pernah dengar istilah: "Setiap yang memiliki nyawa pasti akan merasakan mati". Betul sekali, ini adalah salah satu kutipan dari ayat Alquran. Tak dipungkiri memang manusia pun termasuk didalamnya karena bagian dari makhluk yang bernyawa.
.
Sebagaimana firman Allah: "Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah subhanahu wata'ala. Ketetapan yang telah ditentukan waktunya" (QS. Al Imran:145).
.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS. An Nisa: 78).
.
Kematian seseorang bisa datang kapan saja, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dalam kondisi ramai atau sendiri. Sekalipun dia sembunyi di tempat yang tertutup dan gelap, tak mampu dia menolak hadirnya kematian jika sudah tiba.
.
Diinginkan ataupun tidak kematian tetap akan datang, tak mampu ia menolak maupun mempercepat datangnya kematian. "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al Araf:34).
.
Sakit, kecelakaan, bunuh diri, dan sejenisnya bukanlah penyebab kematian ya sobat muslim. Melainkan hanya sekedar perantara. Yakni, bisa dikategorikan sebagai sebuah kondisi pengantar kematian belaka. Maka salah jika banyak orang beranggapan itu semua merupakan sebab matinya seseorang.
.
Wahai sobat muslim, sejatinya kematian hadir itu lantaran datangnya ajal. Sampainya ajal seseorang menuju kematian adalah hak prerogatif dari Allah subhanahu wata'ala.
.
Maka bisa disimpulkan bahwa yang menentukan atau penyebab kematian adalah Allah subhanahu wata'ala, hanya Allah yang telah menggariskan kapan, dimana dan seperti apa nyawa seseorang itu berakhir.
.
Tak ada yang tau kapan datangnya ajal seseorang. Sekalipun dia cerdas melebihi Einstein. Atau mereka yang mengaku kiyai, ustad, Syekh pun tak mampu menjelaskan bagaimana datangnya kematian. Kematian itu peristiwa unik, tak jarang banyak yang takut padanya karena bisa datang secara tiba-tiba.
.
Kematian adalah sebuah rahasia besar yang tak mampu dibongkar maupun diperkirakan waktunya oleh manusia. Tak mampu juga manusia meneliti bagaimana proses datangnya ajal. Sebab bagi seorang muslim, tak penting itu semua. Karena pada dasarnya hal itu tak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
.
Hal yang perlu diperhatikan bagi seorang muslim adalah bagaimana dia menjemput kematiannya. Apakah melalui perantara yang baik di sisi Allah ataupun yang buruk. Yakni meninggal dalam keadaan husnul khotimah atau su'ul khotimah.
.
Karena sebaik apapun seorang hamba, pasti yang akan dinilai adalah bagaimana kondisi diakhir hayatnya. Yakni bagaimana ia menjemput kematiannya.
.
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir" (QS. Az Zumar :42).
.
Nah sobat muslim karena rahasia kematian hanya Allah yang tahu, maka kita sebagai makhluk Allah sudah selayaknya mempersiapkan diri agar mampu menjemput kematian dalam keadaan baik. Yakni dalam keadaan beribadah kepada Allah. Agar bisa mati dalam keadaan husnul khotimah.
.
Wallahu a’lam Bishowab.
*Ibu Peduli Generasi