Politik Nasi Goreng




Oleh : Marsitin Rusdi ( member amk) 

Suasana politik dinegeri yang bernama Nusantara makin mengerucut. Yakni mengerucut pada sistem Demokrasi setengah -setengah atau gojak - gajek . Demokrasi yang dulu mereka anggap peradapan yang beradap, ternyata hanya beradap buat orang yang tidak punya adap.

Dari demokrasi lahirnya politik nasi goreng
Dari demokrasi lahir eljibiti
Dari demokrasi Lahir anak pecandu narkotika
Dari demokrasi lahirlah koruptor
Dari demokrasi lahir pemimpin zolim
Dari demokrasi lahir Islam nusantara
Dari demokrasi lahir  ekonomi kapitalis
Dari demokrasi Lahir ASN
Dari demokrasi Lahir anak-anak tanpa bapak 
Dari demokrasi lahir pendidikan sekuler 
Lengkap sudah kenikmatan dalam demokrasi.

Lahir pula politik tanpa prinsip 
Yakni para pelaku politik masih berteman ketika masih mempunyai kepentingan yang sama. Bermusuhan ketika kepentingan berseberangaan. Namun ketika salah satu kubu menang, maka kubu yang kalah juga nimbrung dg politik konsulidasi. Yaitu konsul untuk berbagi. 

Idilogi yang harusnya jadi flatfom hanya jadi tontonan belaka. Emosi rakyat dipermaainkan dalam pemilu, ujung - ujungnya ketika usai pemilu ternyata elit -elit politiklah yang menentukan segalanya. 

Jadi untuk apa pemilu? 

Parpol dijadikan sebagai kendaraaan untuk mempertahankan kekuasaan. Partai politic juga digunakan untuk merebut kekuasan. Kekuasan inilah fokus utama partai politik dalam demokrasi. Masihkah kita akan ada senantiasa di dalam bok demokrasi ?

Sedangkan kita adalah umat Islam yang Diberikan akal sehat dengan sempurna untuk bisa berfikir bahwa ajaran Islam adalah penyelamat umat. Sejarah sudah membuktikan ratusan tahun keberhasilan sistem Islam dengan kekhalifahan yang sebagai lanjutan dari sistem kenabian.

Sistem khalifah adalah sistem peradaban paling Modern. Seluruh aspek dalam sistem khilafah semua demi kesejahteraan umat yg tidak membedakan pangkat jabatan ,ras, suku, kulit. Semua sudah diatur pada porsi yang penuh dengan solusi. Solusi yang mensejahterakan Umat.

Fokus seorang khalifah adalah mensejahterakan umat. Agar umat nyaman dalam beribadah menjalankan perintah Sang Pencipta dan menjahui laranganNya. Karena seorang khalifah tidak digaji oleh negara tapi dicukupi kebutuhan sehari - harinya oleh negara.

Tidak ada sistem kompromi dalam hal apapun semua berdasarkan aturan dan hukum syara' yang tidak mungkin akan dilanggar. Politik Islam adalah dakwah untuk mensejaherakan umat. Justru fokus pada kesejahteraan umat.

wallahu'alam bish shaw-wab

#AMK5
#PenulisIdiologi
#PenulisBelaIslam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak