By : Messy (Member Penulis Ideologis)
Saudaraku, apa yang tergiang dibenakmu ketika disodorkan kata "dakwah"? Sesuatu yang menyeramkan yang harus dijauhi atau sesuatu yang indentik dengan mereka yang paham agama saja.
Ternyata oh ternyata, dakwah bukanlah suatu pilihan. Melainkan kewajiban yang wajib diemban oleh setiap muslim. Tanpa memandang ras, suku, dan jabatan. Jika ia telah mengikrarkan bahwa Allah SWT sebagai satu-satunya Sang Pencipta. Maka sejak saat itu, kewajiban dakwah tak boleh dielakkan. Allah SWT berfirman dalam QS Ali-Imran 104,
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang yang beruntung."
Berbicara dakwah, ini merupakan aktivitas yang pernah ditapaki oleh Rasulullah dan para sahabat yang mulia. Beliau menyampaikan kebenaran Islam agar diterima ditengah masyarakat. Namun, jalannya tak selalu mulus dan lurus. Terkadang berliku, dan terkadang pula dihadang kerikil. itu semua tak menjadikan beliau kalah, apalagi menyerah.
Jika kafir Quraisy begitu gigih menghadang dakwah Rasulullah dan para sahabat. Padahal motivasinya hanyalah tahta dan harta. Maka sejatinya para pengemban dakwah harus lebih gigih menghadapi para penentang dakwah. Bukankan motivasi kita hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata.
Ingat! Para penentang dakwah pasti kalah, pasti musnah. Sebab, Allah SWT tak pernah ridho dengan perbuatan mereka. Sejarah masa lalu telah membuktikan. Bahwa Firaun yang kejam kalah di tangan Musa. Bahwa Namrud yang sombong tak mampu berbuat apa-apa didepan Ibrahim. Bukankah itu sudah bisa menjadi alasan bahwa Dia akan memenangkan para pejuang agama-Nya. Allah SWT berfirman dalam QS At-Taubah 32-33,
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sementara Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya. Dialah Yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman,
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 7)
Jadi, tak perlu takut memilih pilihan menjadi pengemban dakwah. Malah kita patut bangga menjadi pejuang agama Allah. Meneruskan estafet perjuangan yang pernah ditapaki oleh Rasulullah dan para sahabat. Insya Allah, pengemban dakwah yang ikhlas. Surga telah menjadi jaminan.
Mari tetap gigih mendakwahkan Islam kaffah!
12 Juli 2019
#kelasmenulis #penulisideologis #tugaslanjutan #khilafah #islamkaffah #dakwah #hijrah #yukngaji #allah #rasulullah