Oleh : Nur Ilmi Hidayah
Praktisi Pendidik Madrasah
Pendidikan telah melahirkan kondisi yang suram di Indonesia sehingga berlawanan dengan keunggulan pendidikan yang dinikmati di negara muslim dibawah pemerintahan Islam yang dulu pernah berjaya sebagai konstitusi perisai muslim di dunia.
Miris, sedih, dan pilu menghiasi perasaan kita saat menyaksikan fenomena yang menimpa dunia pendidikan saat ini. Lihat saja seringnya terjadi tawuran pelajar antar sekolah, perkelahian antar pelajar di dalam lingkungan sekolah dan yang paling memiriskan yaitu dengan adanya kecurangan saat Ujian Akhir Nasional Berbasis Komputer (UAN-BK), dengan bebaskan para tenaga pendidik (guru) yang mengampuh mata pelajaran yang diujikan masuk ke dalam ruang ujian untuk memberikan jawaban kepada peserta didik (peserta ujian) mereka.
Peserta didik semakin ‘lihai’ untuk melakukan kecurangan di saat ujian. Di sisi lain, pengawas Ujian Nasional tidak terlalu peduli dengan kondisi yang terjadi, bahkan ditemukan hanya main smartphone saat mengajar UN. Penentuan batas nilai kelulusan menjadi pihak yang terkait kecurangan dan menghalalkan segala cara.
Generasi narkoba, free sex, aborsi, geng motor, tawuran masih mewarnai pendidikan kita. Parahnya, orang tua peserta didik tersebut banyak yang tidak mengetahui atau bahkan tidak mau tahu perbuatan negatif anak-anaknya.
Inilah sekias potret suram pendidikan di Indonesia yang tidak lain buah dari penerapan sistem pendidikan saat ini. Kapitalisme/sekuralisme telah masuk kesistem pendidikan di Indonesia. Sekuralisme telah menginfeksi tujuan pendidikan yang Islami sehingga menimbulkan dampak yang luar biasa negatifnya pada umat. Sampai akhirnya, tibalah kita pada suatu era produksi ilmu pengetahuan yang luar biasa cepatnya, namun tidak mampu membawa pendidikan di negeri ini lebih baik.
Pendidikan di Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah. Sehingga penting bagi kita untuk mengurai benang kusut tadi sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi negeri ini. Kualitas pendidikan sangat terkait dengan sistem pendidikan yang diterapkan. Diakui atau tidak, saat ini Indonesia tengah menerapkan sistem pendidikan kapitalisme/sekuralisme.
Penerapan sistem pendidikan kapitalisme/sekuralisme pastinya akan menghasilkan generasi yang materialistik, individualistik dan konsumeristik. Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat serius bagi negeri ini. Kapitalisme selalu mengukur segala sesuatunya dengan materi, tidak peduli apakah itu dunia pendidikan atau bukan.
Belum lagi para tenaga pendidiknya yang hanya mengejar jumlah jam yang sesuai dengan aturan pemerintah yaitu minimal 24 jam/minggu demi mendapatkan sertifikasi karena gaji yang tidak mumpuni, terutama pendidik bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) atau yang dikenal dengan pendidik yang berstatus honorer, sehingga orientasi pendidik (guru) tidak lagi mendidik dan mewujudkan generasi cemerlang, akan tetapi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ajaran Islam Solusinya
Tentunya, siapapun tidak menginginkan fenomena ini terjadi. Perlu ada solusi real untuk mengubah kondisi ini, karena bagaimanapun pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Kejayaan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi yang membangunnya. Kualitas generasi berkorelasi pada mutu pendidikannya. Jika pendidikan yang diterapkan berkualitas, maka akan mewujudkan generasi yang berkualitas juga, pun sebaliknya.
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Kesempurnaan Islam ini terbukti mampu mengubah generasi buta huruf dan bodoh/rusak menjadi generasi emas dan pelopor kemajuan Islam. Oleh karena itu, Islam memiliki kebijakan politik dibidang pendidikan yang komprehensif dengan visi pendidikannya yang jelas membentuk generasi berkepribadian Islam.
Bahkan lebih dari itu, adanya jaminan pendidikan yang diajarkan dalam Islam sebagai hak bagi seluruh warga negara baik muslim maupun non muslim. Dalam Islam, pendidikan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kesuksesan dirinya atau korporasi tapi untuk melayani kepentingan umat.
Dengan demikian, umat paham bahwa tegaknya khilafah rasyidah telah berjasa luar biasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sehingga, kita butuh dan merindukan tegaknya kembali era kegemilangan pendidikan Islam itu segera bangkit untuk menggantikan sistem kapitalis/sekuralis yang gagal menyelenggarakan pendidikan komprehensif.
Wallahu a’alam bish shawwab