Oleh Yanti Nurhayati, S.IP. (Muslimah Peduli Umat)
Musim kemarau telah tiba, sejumlah wilayah di Indonesia sudah mengalami kekeringan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporannya memperkirakan musim kemarau masih akan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia hingga September. Puncak kekeringan diperkirakan akan terjadi pada Agustus yang akan melanda 68,1% wilayah di Indonesia.
Kementrian Pertanian Sarwo Edhi memperkirakan sedikitnya 100.000 hektar sawah yg terdampak akan ada lebih dari 9.000 hektar tanaman pangan yang mengalami gagal panen.
Kekeringan sudah mulai dirasakan warga, sejumlah daerah terdampak krisis air bersih dan gagal panen.
Wapres Jusuf Kalla dalam acara pemberian penghargaan Kalpataru, mengatakan bahwa terjadinya banjir dan kekeringan disebabkan berkurangnya luas lahan di Indonesia. Apa yang dikatakan Wapres ini jika kita perhatikan secara seksama berkurangnya lahan ini dikarenakan pengalihan fungsi lahan yang tidak memperhatikan aturan, sehingga akhirnya merugikan manusia sendiri. Jadi sebenarnya fenomena alam adanya musim hujan dan musim kemarau tidak akan memberikan efek kerugian kepada manusia jika manusia tidak merusak alam semesta ini, saat hujan akan ada penyerapan air dan saat kemarau akan tetap ada cadangan air, sehingga tidak akan ada banjir dan kekeringan.
Allah SWT menciptakan alam semesta ini semata-mata untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia. Allah berfirman dalam surat An Naziat :
"Dan bumi sesudah itu dihamparkanNya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya. Dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunug-gunung dipancangkanNya dengan teguh" (QS An Naziat 79 : 30-32)
Namun seiring dengan waktu ketika kehidupan sejuler menyeret Islam keluar dari kehidupan manusia, menyebabkan bumi ini menjadi rusak karena kerakusan dan ketamakan manusia.
Cengkraman kapitalisme dinegeri ini merusak kehidupan dan penuh kepentingan, sehingga pengelolaan fungsi lahan tidak diatur sesuai fungsinya, berbagai pembangunan infrastruktur dilakukan hanya untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhitungkan sebab dan akibatnya.
Dalam surat Al A'raf Allah berfirman : " Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, Kami pasti akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan"(QS Al A'raf 7 : 96)
Sejarah mencatat bagaimana kegemilangan Islam saat memimpin dunia, salah satunya dalam pengelolaan lahan begitu diperhatikan, seperti tidak mengambil daerah resapan air, mengambil alih fungsi lahan, mengeksploitasi alam dan tidak membangun infrstruktur keluar dari aturan Islam. Sebab pembangunan yang dilakukan untuk merusak moral bangsa dan akidahnya, sama saja artinya dengan sedang menunggu kehancuran dan bencana.
Sistem Islamlah yang memberikan aturan secara rinci, dengan aturan yang benar yang bersumber dari syariat, memberikan solusi permasalahan umat dalam segala hal.
Wallohualam bishowab
Tags
Opini