KEANEHAN DALAM NEGERI MAYORITAS MUSLIM



Oleh: Arsy Novianty


Saat ini masyarakat sedang digegerkan dengan pemberitaan seorang wanita yang membawa anjing ke dalam masjid, berita ini telah menuai kontroversi yang sangat panas.


Dilansir oleh: Detiknews (02 Juli 2019) Peristiwa SM membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu terjadi pada Minggu (30/6) pukul 14.00 WIB. Dia mengaku datang ke masjid untuk mencari suaminya. 


Ita menyatakan SM saat ini sedang diperiksa di RS Polri karena adanya keterangan dari keluarga dan dua rumah sakit kalau SM memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Pemeriksaan sendiri dilakukan untuk memastikan kebenaran soal gangguan kejiwaan tersebut.


"Terhadap tersangka dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kebenaran gangguan kejiwaan tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan dilaksanakan oleh ahli kejiwaan di RS Polri dengan penjagaan anggota Polri," ucapnya.


Ada hal aneh lainnya tentang respon  masyarakat terhadap wanita yang membawa anjing ini, masih ada saja sebagian masyarakat ketika melihat kejadian seperti yang baru-baru ini viral, "NonMuslim yang masuk dengan anjingnya ke Masjid", lalu merespon dengan "sok bijak", lalu menyalahkan Muslim yang ada di Masjid berlebihan ketika menghalau wanita nonMuslim itu.


Alasannya, dulu Rasulullah menyaksikan seorang Badui kencing di masjid, menahan para sahabat untuk membiarkan hajatnya hingga selesai, lalu menasihati dan meminta sahabat untuk membasuh bekas kencing itu dengan air hingga suci, selesai masalah tanpa marah-marah.


Ada alasan tertentu kenapa orang yang menyaksikan kejadian wanita yang membawa anjing marah-marah, karena sudah tahu sendiri bahwasannya kalau anjing itu najis tak pantas jika dibawa kedalam masjid, orang Katholik, atau yang beragama apapun pasti tahu bahwasanya di Indonesia ini mayoritas Islam dan tahu betul kalo misalnya ada larangan anjing masuk ke dalam masjid, jika ada yang melakukan seperti itu, itu merupakan tindakan penistaan agama, tak bisa dibiarkan begitu saja.


Dalam hal seperti ini mereka mengambil hadis nabi, tapi kenapa yang lainnya tak dipakai. Mayoritas dalam negeri ini memang Muslim, tapi masih ada saja yang phobia dengan keislamannya sendiri, menolak yang berbau syari'ah dan khilafah. Memilih-milih hukum layaknya prasmanan, memilih yang suka dan enak tapi menolak yang bertentangan dengan akalnya. Padahal seorang muslim harus masuk Islam secara kaffah (menyeluruh). Sebagaimana tertera dengan jelas dalam  Q.s Al-Baqarah ayat 208:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."


Ini merupakan firman Allah bukan berasal dari akal yang terbatas. Allah Sang Pencipta juga Al-Mudabbir sebagai pengatur kehidupan. Jadi sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam masuk secara keseluruhan bukan memilih dan memilah perkara yang mudahnya saja.


Memakai kembali sistem yang berasal dari wahyu Allah. Syariah dan khilafah adalah solusi terbaik, menjalankan kehidupan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah yang menjadi pewaris Nabi, melanjutkan kembali kehidupan Islam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak