Katakan Tidak pada Riba!






Oleh: Rahmah (Muslimah Pembelajar)

Sekarang sudah familiar sekali dengan yang namanya pinjaman, yang sudah beranak pinak bahkan bercucu cicit.
Dari jenis offline sampai yang online, dari kota hingga pelosok desa, dari yang bunga kecil sampai yang mencekik. Adapula yang sampai berakhir penyitaan bahkan pembunuhan. Rupa-rupa variannya, macam-macam bentuknya. Semua sangat mudah dijumpai atau didapatkan. Midah diakses tanpa repot, cukup modal foto KTP saja, dana langsung cair.

Yang lebih ngehits lagi pinjaman online ini, siapa diantara pembaca yang belum pernah dapat sms tawaran pinjaman online? Atau jangan-jangan malah pernah kejebak nih? Hampir setiap hari sms masuk buat pinjaman dana, sangat menggiurkan.

Tidak sedikit orang pernah jadi korban lintah online.  Siapa coba yang tak tergiur motto "5 menit cair." Kalau sedang kepepet mana sempet berpikir panjang. Apalagi di zaman seperti ini susah cari pinjaman tanpa bunga. Salah peminjam juga, kadang tak bisa dipercaya, karena tak paham masalah akad dalam Islam. Oleh sebab itu,  si lintah darat online sering dianggap sebagai solusi dari serangan butuh uang. 

Dampak bagi si peminjam ini bisa berjangka panjang, jangan salah. Apalagi kalau peminjam tak segera melunasi hutangnya. Bisa-bisa dia tak sadar kalo dia  rela kerja habis-habisan cuma untuk ngenyangin perut orang. Dia gak tahu kalo ujung-ujungnya tempe. Ehh ko tempe sih, maksudnya ujung-ujungnya ternyata bikin stress, pusing, gelisah, galau merana. 

Bagaimana tak merana, pinjamnya 1,5 juta,  cairnya 1,2 juta kembaliinnya 2 juta lebih. Dan bunganya terus berbunga. Sungguh  mengerikan! Kalau bunga di taman terus berbunga makin indah, bunga yang ini terus berbunga makin menjerat. Maka dari itu aku, kamu, kita, kalian jangan sampe jadi korban berikutnya. 

Membahas tentang riba, bukankah Allah Swt. Sudah memberikan warning  dalam al qur'an. Di dalamnya tertera bahwa riba haram. Contohnya ayat berikut yang paling ngetren.

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا.

“Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. [QS: Al Baqarah : 275].

Yang heran dari kisah riba itu do'anya para korban, yang isinya kurang lebih begini "Ua Allah, mengapa ujianmu begitu berat. Kemanakah rizkiku ya Allah, kenapa hidupku begitu sulit?". 

Mengapa lucu? Bukannya simpati. Sudah jelas jija riba itu haram. Namun, manusia kebanyakan nekat menentang.  Ya wajar kalau Allah memberi teguran bahkan hukuman. 


Jika sudah mendapat teguran dari Allah, maka hendaknya sadarlah wahai insan berakal. Jangan sampai juga ancaman yang lebih besar datang di buminya Allah, lekaslah kita bertaubat.

Namun, peluang riba memang kembali lagi pada pusat pemerintah. Jika pemerintah melegalkan bisnis uang seperti ini, tentu akan sulit masyarakat terhindar dari dosa riba, kecuali dengan iman yang kuat, sehingga perlu adanya peran pemereintah untuk menutup keran-keran riba, dan perlu juga adanya masyarakat yang saling beramal makruf nahi mungkar terkait riba. Wallahu'alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak