Muslimah Perindu Surga Karawang menggelar acara kajian bulanan khusus muslimah dengan tema "Pendidikan Agama, Pondasi Anak-Anak Bangsa". Bertempat di Masjid Nurul Amal (Pasar Rengasdengklok).
Acara dibuka oleh MC dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Sebelum memasuki acara inti, pembacaan shalawat dilantunkan oleh para peserta kajian bulanan.
Ustazah Siti Rahmah, yang akrab disapa dengan teh Siti tampil sebagai narasumber dalam acara yang digelar oleh Muslimah Perindu Surga Karawang. Ustazah Siti memaparkan bahwasannya kualitas pendidikan pada saat ini tergantung pada administrasi keuangan yang tinggi pula. Sangat sulit untuk menemukan sekolah yang memiliki idealitas yang bagus.
Selain itu, sudah beberapa tahun terakhir ini isu pelajaran agama akan dihapuskan mulai terdengar kembali. Pelajaran agama dianggap hanya memicu anak-anak untuk menjadi seorang yang radikal atau terorisme. Padahal isu ini tidaklah benar. Justru pendidikan agamalah yang membuat anak-anak bisa mengenal Islam.
Pribadi yang tidak mengenal agama akan rapuh dalam segi keimanan. Kita bisa melihat banyaknya negara yang maju dari segi teknologi dan keilmuan. Akan tetapi disisi lain banyak juga kasus bunuh diri di negara tersebut. Karena tidak menjadikan agama sebagai pondasi kehidupan.
Umar Bin Khattab menyampaikan bahwa "Penuhilah hak-hak anak sebelum anak itu diciptakan". Artinya kita harus menyiapkan sketsa dan pondasi untuk anak tersebut. Sketsa dapat diartikan rencana untuk ke depannya, cita-cita anak haruslah diarahkan.
Selanjutnya pondasi yang dimaksud disini adalah aqidah Islam. Seperti nasihat Lukman kepada anak-anaknya, tidak boleh menyekutukan Allah. Dirikanlah Shalat, ibadah mahdah (hablumminallah). Lakukanlah ma'ruf dan jauhilah munkar (Hablumminannas). Bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sebagai wujud hambumminannafsi.
Pada fase mumayyiz, orang tua haruslah mengajarkan syariat Islam, kenalkan tokoh-tokoh yang tidak mengikuti aturan Allah. Kenalkan tokoh-tokoh yang dekat dengan Allah. Ajarkan kemandirian, memunculkan kepercayaan diri anak dan menjauhkan anak-anak dari konten negatif.
Dengan demikian anak-anak tersebut akan memiliki ketakwaan. Seperti yang disampaikan oleh Imam Syafi'i bahwa pemuda yang hidup adalah pemuda yang memiliki ilmu dan ketakwaan. "Gantungkanlah cita-citamu setinggi ridho Allah". Dengan demikian kita akan selalu ikhlas dengan segala ketetapan Allah. Karena hanya ketetapan Allahlah yang terbaik.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab peserta kajian dan pemateri. Untuk menambahkan keberkahan acara ditutup dengan do'a. Sebelum pulang ke rumah masing-masing para peserta kajian, pemateri dan panitia melangsungkan sesi foto bersama.