Oleh: Sumiati (Praktisi Pendidikan dan Member AMK )
Mendengar kata mu'alaf bagi setiap Muslim, itu sangat mengharukan, karena ikut bahagia bertambah saudara seiman, bertambah lagi manusia yang mendapat hidayah.
Belum lama ini,
presenter Deddy Corbuzier membantah kabar dirinya menjadi mualaf karena ingin segera menikah dengan kekasihnya, Sabrina Chairunissa.
Menurutnya, pilihannya memeluk Islam bukan karena suruhan atau paksaan dari orang lain, termasuk pacarnya itu.
"Saya masuk agama Islam tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang memaksa, tidak karena suatu tujuan apa pun itu," kata Deddy Corbuzier di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
"Banyak yang tanya, apa mau nikah dan sebagainya, enggak ya. Saya enggak pindah (agama) karena wanita juga," sambungnya.
Pembawa acara Hitam Putih itu mengaku memeluk Islam murni karena pilihan pribadi. Dia merasa mendapat hidayah setelah mempelajari ajaran tentang menjadi pribadi yang lebih baik.
Selama ini Deddy Corbuzier banyak belajar dari beberapa tokoh agama, salah satunya yakni Gus Miftah.
"Saya pindah karena hidayah, " imbuh Deddy Corbuzier.
Berpindahnya agama Deddy Corbuzier harus disikapi dengan bijaksana, walaupun memang cibiran, hinaan dan lain-lain di balik sambutan pun bukan tanpa sebab.
Banyak fakta di antara para mu'alaf itu, mereka memeluk Islam karena wanita, karena harta dan lain sebagainya. Termasuk pula kristenisasi lewat pernikahan, awalnya sebelum menikah pura-pura memeluk Islam, dan setelah menikah istrinya di murtadkan lagi.
Nah, dari fakta yang berkembang, akhirnya masuk Islamnya Deddy Corbuzier pun tak luput dari berbagai fitnah yang dilontarkan warga net, namun bersyukur sampai hari ini Deddy Corbuzier tidak terpancing dengan jebakan setan melalui warga net.
Caci-maki bagi Deddy Corbuzier merupakan ujian dari Allah ta'ala, Allah Ta’ala ingin tahu seberapa kuat keimanan dan kesungguhan Deddy Corbuzier ketika memeluk Islam. Maka dari itu ujian pun terus bergulir.
Tentunya Deddy Corbuzier pun harus bersiap-siap dengan ujian-ujian berikutnya, yang tidak menutup kemungkinan lebih dahsyat. Semoga beliau kuat, dan yang mendampinginya tepat.
Bagaimana Islam memandang hal ini?
Bagi umat Islam, adanya mu'alaf adalah anugrah, seharusnya berucap syukur kepada zat yang Membolak-balikkan hati, yaitu Allah ta’ala. Mereka para mu'alaf harus di jaga keimanannya, dengan dipedulikan, disambut, didoakan, dan apa saja kebaikan yang akan menguatkan para mu'alaf.
Berhusnudzan, dan harusnya mendampingi atau mengawal mereka hingga iman mereka kokoh. Begitupun di masa yang lampau, Rasulullah saw tercinta, sangat memperhatikan para mu'alaf, agar suasana keimanan mereka terus bertambah. Bahkan Allah ta’ala menjadikan para mu'alaf itu mendapat bagian dari zakat mal, sebagaimana Firman-Nya dalam surat at taubah ayat 60.
Wallaahu a'lam bishawab
Tags
Opini