Oleh: Dian Maria S.Pdi
Indonesia termasuk negeri subur dan diklaim sebagai Jantung Dunia. Namun, nyatanya sejak tahun 2015 merupakan negara kedua pencemar laut dunia setelah China. Tahun lalu saja setidaknya ada 410.000 ton sampah plastik di perkirakan masuk ke Indonesia. Tahun ini saja, Indonesia menerima sedikitnya 3.000 kontainer sampah setiap minggunya. Sunguh suatu hal yang memprihatinkan.
Merusak Kultur
Menurut Studi Bank Dunia, komposisi sampah pada laut di Indonesia terdiri dari 56 persen sampah non organik dan 44 persennya adalah sampah organik.
Bisa di bayangkan, bagaimana import sampah ke negeri ini akan memberikan ancaman serius pada kerusakan lingkungan. Dampak buangan limbah plastik secara terbuka di alam telah mengancam masyarakat maupun ekosistem makhluk hidup secara lebih luas.
Seperti di sebagian lahan pertanian yang berubah menjadi wilayah penimbunan sampah di beberapa desa di Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo. Bahkan telah ditemukan mikro plastik dalam saluran pencernaan ikan di sungai Brantas, sungai Surabaya, dan sungai Porong, Jawa Timur. Sudah bisa dipastikan pencemaran akan semakin parah dengan import sampah yang beribu kontainer setiap minggunya.
Ulah Tangan Nakal
Dengan dalih menunjang industri, import kertas bekas dibuka. Dan pada kenyataanya import sampah dari Uni Eropa dan Amerika tergolong ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), Meski dengan kalim Sampah bawaan.
Tata kelola impor, khususnya sampah kertas ini bebas pemeriksaan bea cukai. Ini karena selama ini sampah kertas termasuk dalam komoditas green line. Hal inilah salah satunya yang telah memberikan celah kelonggaran dalam pengawasan limbah B3 menghujani negeri Jantung Dunia ini.
Pertegas Aturan
Hujan sampah import di negeri katulistiwa ini tidak akan terjadi ketika Pemerintah serius dalam mengatur mekanisme perdagangan, terutama masalah import. Tata Kelola mengenai Eksport-import dan segala instrumennya memastikan tidak ada kegagalan dalam inspeksi barang masuk ke dalam negeri. Tindakan tegas kepada semua instrumen yang terlibat dan mengembalikan sampah-sampah itu ke negeri pengirim mereka adalah langkah yang akan mengembalikan wibawa pemerintah atas tangan-tangan nakal pengimport sampah.
Solusi Islam
Islam adalah sederet sistem hidup yang sempurna. Tak ada satu masalahpun yang tidak di berikan solusi termasuk masalah sampah.
Untuk individu, Islam mendorong setiap individu muslim untuk menjaga Kebersihan. Perihal kebersihan bahkan Islam mengkaitkannya langsung dengan keimanan sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Kebersihan itu sebagian dari iman”. (HR. Ahmad). Bahkan dalam riwayat yang lain nabi bersabda;
اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
Artinya: ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At- Turmudzi)
Dengan paradigma tadi, perihal kebersihan akan membentuk kontrol di tengah Masyarakat. Dalam hal ini berlaku pula Ta'awun dan Amar ma'ruf Nahyi Munkar dalam pengelolaan sampah di tengah komunitas. Sehingga pilar kesadaran akan kebersihan benar terjaga. Saling membantu dan mengingatkan perihal pengelolaan sampah akan meminimalisir efek buruk limbah.
Selain itu, pemerintah memiliki Peran yang sangat besar dalam pengelolaan sampah.
Islam juga memiliki Sistem Terpadu Oleh Negara dimana Khalifah akan berupaya memberlakukan sistem pengelolaan sampah dan mendukung berbagai penelitian tentang pemanfaatan dan pengelolaan limbah. Di samping itu juga mempertegas aturan perdagangan dan mempersempit kemungkinan inpeksi gagal dalam berbagai transaksi ekspor import. Khalifah akan tegas menindak para importir sampah, dan bahkan memutuskan import limbah dari negara lain. Sehingga kemuliaan kaum Muslim akan benar-benar terjaga di mata dunia, dan apa lagi di mata para Pengusaha.
Sudah saatnya, Indonesia negeri dengan mayoritas penduduk Muslim dan pemimpin seorang Muslim juga mengimplementasikan solusi istimewa dalam islam tersebut. Wallahu a'lam bish shawab.