Impian Besarku, Menjadi Ibu






Oleh : Lilik Yani

Adanya impian atau cita-cita akan menjadi motivasi kuat untuk berjuang meraih apa yang diimpikan agar segera menjadi kenyataan. 

*******

Ketika kecil dulu aku bercita-cita menjadi seorang dokter agar bisa menolong banyak orang. Mengobati orang-orang yang sakit. Memberi pengarahan kepada masyarakat agar hidup sehat, dan sebagainya.

Memakai jas putih bersih, mencerminkan hati yang tulus siap menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Dengan layanan yang ramah, lembut penuh keikhlasan. Itu yang terbayang dalam benakku tentang kewibawaan seorang dokter.

Berjalannya waktu, ternyata cita-citaku berubah karena terbentur dana yang besar untuk bisa masuk Fakultas Kedokteran. Jangankan Universitas swasta, sekarang Universitas negeri pun hampir tidak ada bedanya. Mahal sekali. Hingga aku terdaftar di fakultas yang biayanya terjangkau.

// Kuliah Sambil Dakwah dan Dagang //

Masuk di perguruan tinggi negeri cukup ternama di kota besar, membuatku berbangga. Walau fakultas yang kupilih tidak sesuai impianku dulu.

Alhamdulillah, tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti diriku. Sungguh, suatu karunia dari Allah yang harus disyukuri. Allah mengirimkan teman-teman yang baik dan taat beribadah. Hingga menggiringku ke jalan yang benar. 
Ibadahku menjadi lebih baik dan diyakinkan dengan dalil yang tepat.

Lingkungan baru membuatku nyaman. Karena selain tekun belajar sebagai bentuk tanggung jawabku kepada orang tua yang telah membiayai kuliahku. Juga ada kegiatan yang menambah keimanan, sebagai bentuk tanggung jawab kepada Rabb ku, atas setiap karunia waktu dan usia yang harus dipertanggungjawabkan.

Kami harus menyebarkan keindahan  Islam yang sudah kita rasakan kepada teman-teman lain yang belum paham, agar mereka juga mendapat pencerahan Islam.

Setiap hari ada program yang harus dijalankan. Hingga jadwal terasa amat padat. Harus pandai memanage waktu antara agenda kuliah dan dakwah.

Selain itu untuk meringankan beban orang tua, di sela waktuku kuisi dengan berjualan produk-produk yang dibutuhkan untuk menunjang dakwah, seperti buku-buku Islam, kerudung, kaos kaki, dan yang lainnya. Dengan berjualan akan memperluas jaringan dan menambah pertemanan yang bisa diajak diskusi. 

// Impianku Menjadi Dosen //

Agenda kuliah berjalan lancar. Walau banyak kegiatan lain, tapi prestasi akademisku cemerlang. Skripsi selesai lebih cepat, jauh meninggalkan teman-temanku. 
Hingga profesor yang membimbingku menganjurkan aku lanjut kuliah S2 agar bisa menjadi dosen, mengajar di almamaterku.

Sungguh, tawaran yang menggiurkan. Aku ingin menjadi dosen yang bisa mengajarkan ilmu yang sudah aku kuasai, tanpa harus mempersulit mahasiswa seperti yang banyak dialami teman-temanku. Mengajar ilmu sambil berdakwah kepada anak didik, agar selain pintar ilmu dunia juga ilmu agama yang akan mengantarkan ke jalan selamat dunia akherat.

Alhamdulillah, begitu banyak kemudahan yang Allah berikan kepadaku. Hingga tak pantas jika aku tidak mensyukuri karunia yang terus mengalir itu. Jadi tidak perlu takut kalau kita menolong agama Allah maka kita akan mendapat kemudahan. 

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (TQS Muhammad : 7)

Berdakwah menebarkan kebaikan dan mengajak orang lain ke jalan yang benar, maka Allah pasti akan menolong dan memberkahi kita.

// Cita-citaku Menjadi Istri Sholihah //

Usia muda dengan prestasi gemilang. Dikelilingi teman-teman muslimah yang taat beribadah dan saling motivasi ke jalan kebaikan. Adanya orang tua yang selalu mengingatkan dan mendoakan agar selalu dalam penjagaan Allah 

Juga doa orang tua agar anak-anaknya dipertemukan dengan pasangan yang sholeh. Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu. Allah datangkan teman lama yang kerja di luar pulau tiba-tiba pulang ke kota kami.

Sungguh, pertemuan sekilas yang sudah diatur oleh Allah hingga mengajakku ta'aruf dengan mediasi teman ibuku. Setelah ada kesamaan visi misi, tidak lama kemudian beliau datang ke rumah menemui orang tuaku untuk mengkhitbahku. 

Melihat latar belakang yang baik, dari segi keimanan, keluarga, materi (pekerjaan), maka tidak ada alasan bagi orang tuaku untuk menolak atau mempersulit pinangannya. Atas dasar itu maka tak perlu ditunda-tunda lagi, kami pun menikah dengan menerapkan aqad nikah dan walimah syar'i sesuai syariat Islam. Alhamdulillah.
Nikmat Tuhan mana lagi yang aku dustakan?

Aku hanya bersyukur atas limpahan berkat dan rahmat dari Allah yang terus mengalir. Allahu Akbar. Alhamdulillah.

Sebagai istri yang baik, tentu harus mendampingi suaminya dimanapun berada. Karena suami bekerja di luar pulau, maka kutinggalkan semua pekerjaan dan fasilitas yang dulu menyertaiku.

Bismillah, kami hijrah di bumi Allah yang lain. Jika awal masih terasa berat, mungkin memang aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tapi subhanallah, tak henti-hentinya aku bersyukur. Baru saja duduk di kursi pesawat, Allah sudah mendatangkan orang baik yang tinggal sekota denganku. Alhamdulillah, mendapat teman baik.

Turun dari pesawat sudah dijemput kenalan yang baik hingga terasa sebagai saudara dekat, yang sangat peduli dan menjadi penunjuk jalanku di tempat baru.
Allahu Akbar.

Ketika kami membutuhkan tranportasi yang bisa mengantar kami jalan-jalan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kami pesan  lewat online. Maka Allah sambungkan dengan driver seorang ibu muslimah yang baik dan sangat peduli pada kami. Hingga suamiku bilang, serasa mempunyai mobil dan supir pribadi. Alhamdulillah.

// Kini Cita-citaku Menjadi Seorang Ibu //

Usia pernikahanku belum genap satu tahun. Maafkan kami yaa Allah, jika sekarang bercita-cita besar ingin menjadi ibu. 

Walau belum ada tanda-tanda kehamilan, tapi aku membayangkan betapa mulianya menjadi ibu. Yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi generasi cemerlang, pejuang agama Allah. Yang bisa memperkuat barisan dakwah dan menjadi umat kebanggaan Rasulullah saw.

Aku ingin menjadi al umm warabatul bait. Aku ingin menjadi ibu madrasatul ulaa bagi anak-anakku. Yang bisa menyaksikan setiap tahap tumbuh kembangnya. Aku akan membimbing dan mengenalkan pada Rabb yang Maha Besar, yang menciptakannya beserta seluruh alam semesta. Aku ingin menceritakan tentang Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah beserta para sahabat setianya.

Yaa Allah, sungguh tak sanggup kami menghitung seluruh nikmat yang Engkau berikan. Kami hanya bisa bersyukur atas semua karunia luarbiasa ini.

Terutama adanya nikmat Islam yang terus menancap di dada-dada kami. Semoga akan terus ditularkan kepada generasi penerus, anak keturunan kami yang sholeh sholihah. Juga akan terus disebarkan kepada seluruh generasi muslim lain, agar Islam dikenal di seluruh penjuru negeri dan bendera al liwa ar rayya bisa kembali berkibar menaungi negeri ini. 

Wallahu a'lam bisshawab


Surabaya, 20 Juli 2019


#KeluargaMuslimKeluargaBahagia
#ImpianBesarkuMenjadiIbu










Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak