Hukum syara

By ; Rada Oktaviani



Allah telah meletakkan hokum syara’ di setiap perbuatan manusia. Ada hukumnya wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Setiap manusia tidak akan lepas  dari aktifitas perbuatan dalam kehidupan nya. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali itu merupakan aktifitas perbuatan yang tidak terlepas dari hukum syara. Manusia melaksanakan sholat, wanita muslimah memakai hijab saat keluar rumah, berpuasa dibulan Ramadhan, anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya dll, pada saat itu manusia  melaksanakan hukum wajib. Berpuasa senin dan kamis, membantu saudara dll, itu merupakan perkara sunah didalam islam. Bekerja bagi wanita merupakan perkara yang mubah dalam pandangan islam. Mubah perkara yang Allah benci untuk dilakukan, dan haram perkara yang Allah marah ketika manusia melakukannya. Dan masih banyak lagi pebuatan manusia yang hakikatnya memang dihukumi dengan yang lima ini. Maka seorang muslim harus mengetahui hokum setiap perbuatannya, yang ia letakkan aqidah islam di akar hidupnya, hukum syara dibatang perbuatan untuk membuahkan perbuatan yang sesuai dalam pandangan islam.
Kita lihat dewasa ini muslim cendrung tidak mengetahui hukum perbuatannya, bahkan banyak yang menukar hukum tsb, lebih mendahulukan sunnah daripada wajib menyenai perbuatan mubah daripada sunnah. Maka dari itu penting bagi manusia untuk mengetahui kedudukan perbuatannnya agar apa yang dilakukan bernilai pahala dihadapan Allah.
Firman Allah dalam Qs. Mujadilah: 11

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ   ۚ  وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ  ۙ  وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ   ۗ  وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11)

Allah menerangkan derajat orang yang berilmu lebih tinggi dari pada ahli ibadah, untuk beribadah kepada Allah dibutuhkan ilmu tidak asal ibadah saja. Menuntut ilmu islam fardhu ‘ain bagi semua muslim tanpa terkecuali, karena dihadapan Allah ilmu islam lah yang akan kita pertanggungjawabkan disisi-Nya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak