Harusnya BUMN Keren



Oleh : Marsitin Rusdi 
Member Akademi Menulis Kreatif
 

Entah apa yang ada dalam perencanaan kepengurusan rakyat oleh pemerintah ini. Juga bagi pemimpin negeri ini sebagai penanggung jawab kesejahteraan rakyat. Mereka berlaku sebagai pemilik negara atau pemilik bangsa ini. Hal itu adalah pemahaman yang keliru. Mau dibawa kemana negeri ini sebenarnya?

Apa landasan kehidupan mereka sehingga mereka seenaknya sendiri mengelola negara ini? Apakah mereka tidak berfikir bahwa negara ini adalah titipan atau amanah Allah kepada manusia? Dititipkan agar dikelola sesuai dengan aturan-Nya* demi kemakmuran rakyat.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (QS. al-Balad: 4)." Jadi, kita hidup di dunia ini tidak untuk seenaknya sendiri. Melainkan untuk bersusah payah mengelola bumi demi kesejahteraan umat.

Penulis meyakini rakyat juga banyak tidak mengerti, selama ini apa kontribusi BUMN untuk rakyat? Rakyat banyak yang tidak tahu, bahkan tidak merasa ada  pengaruh BUMN itu dalam memudahkan pelayanan rakyat.Terjadinya kenaikan harga yang terus-menerus, membuat rakyat tercekik dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.

Kapan rakyat berfikir untuk yang lain?

Badan Usaha Milik Negara *(BUMN)* sudah seharusnya bisa membantu kesulitan-kesulitan rakyatnya. Bukan hanya keren namanya saja dan bukan hanya keren gaji dan tunjangannya, tapi harus keren kontribusinya terhadap rakyat.

Misal: PLN, harusnya gratis untuk seluruh warga negara teruntuk kebutuhan sehari-hari. Saat ini tidak gratis, karena dikelola oleh perusahaan swasta.*

PAM (Perusahaan Air Minum),harusnya gratis. Sudah seharusnyalah negara berkewajiban memberi solusi. Sebab,air adalah sumber kehidupan bagi umat secara keseluruhan.

PERTAMINA, sebagai perusahaan yang mengelola pertambangan minyak dan gas bumi, harusnya masyarakat mendapatkan secara mudah dan murah. Negara harus sanggup mengkondisikan semuanya stabil. Pemenuhan kebutuhan rakyat harus murah tanpa membedakan si kaya dan si miskin. 

BRI, harus mampu menolong kebutuhan usaha rakyat yang bebas dari riba. Simpan dan pinjam tanpa bunga akan memudahkan rakyat melalui perjanjian menurut syariat Islam, bukan mengajarkan riba yang membuat rakyat sengsara. Sehingga kehidupannya penuh murka.

Minimal pelayaanan BUMN yang tersebut di atas berjalan demikian. Penulis rasa rakyat tidaklah berkomentar tentang siapa pemimpin yang akan memimpin negaranya.Karena, orientasi berfikirnya untuk umat, bukan untuk dirinya atau golongannya.  Bertriliun-triliun dana dikeluarkan sia-sia, karena tidak pernah tersaring atau terpilih pemimpin yang adil dan amanah. Justru menimbulkan konflik yang berkepanjangan, tiada ujung penyelesaian  secara benar.

Salahnya *di mana*? 

Pada sistem yang berlaku. 
Sudah seharusnya berpindah sistem yang benar *untuk* diterapkan saat ini. Karena sistem yang selama ini dipakai sebagai *acuan* dalam hukum dan aturan serta sanksi tidak ada solusi yang pasti. Yakni, hanya solusi sandiwara dan kompromi.

Sesungguhnya solusi yang mustanir (cemerlang) adalah aturan Ilahi yang membawa solusi. Tegaknya syariat Islam yang berhukum pada hukum Ilahi. Itu semua tidak bisa ditegakkan bila ideologi yang dipakai masih demokrasi. Solusi hakiki adalah tegaknya khilafah yang dipimpin seorang khalifah.

Wallahu a'lam bish-shawwab

#PenulisIdiologi
#PenulisBelaIslam
#RinduTegaknyaKhilafah
#AMK5

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak