GENDENG !!! Film Dua Garis Biru Ngotot di Putar. Kok Bisa ?



Oleh : Hafi Shalimar. S.Pd

Gaes, hayo siapa yang hobby banget nonton bioskop ? yo ngacung ?. Tuuuhh ada yang senyum-senyum  sendirikan.. hihihi. But, tunggu dulu, jangan langsung berprasangka aneh-aneh ya, disini saya lagi nggak akan nge-bahas hukum nonton filmnya ya. Tapi disini saya akan nge-bahas tentang film bioskop yang lagi ngehits belakangan ini dan banyak menuai kontroversi. 
Ayo tebak film apa itu ? Yaps film Dua Garis Biru, sebuah film yang belakangan ini santer diberitakan. Jika masih ada yang belum lihat  trailernya tentang apa sih isi yang di angkat dalam film Dua Garis Biru ini maka FYI, Dua Garis Biru adalah sebuah film drama remaja Indonesia tahun 2019 yang disutradarai oleh Gina S. Noer dan diproduksi oleh Starvision Plus. Film tersebut dibintangi oleh Angga Aldi Yunanda, Adhisty Zara, Lulu Tobing, Cut Mini Theo, Dwi Sasono, Rachel Amanda, Ariella Calista Ichwan, dan Cindy Hapsari Maharani Pujiantoro Putri. Film ini mengangkat tema kehamilan remaja. Nah dilihat dari temanya saja alias tanpa kita  nonton pun kira-kira sudah tergambar kan ya alur ceritanya ?
Yup, sebenarnya kasus-kasus married by accident  sudah lama mewarnai jagad perfilman negeri ini. Sungguh miris memang, melihat bagaimana pergaulan remaja zaman now. Alih-alih menyuguhkan film yang bermutu dan membangkitkan pemikiran para remaja menuju geberasi cemerlang, yang ada malah hampir semua film yang dipersembahkan untuk generasi penerus bangsa adalah film yang tak mendidik dan bahkan kebanyakan malah menjerumuskan kedalam pergaulan bebas. Contohnya saja seperti film Dua Garis Biru ini, alih-alih memberikan sex education justru yang menonjol dari film tersebut menstimulus anak untuk berpacaran bahkan berbuat lebih dari itu dan tentunya memberi dampak negatif dikalangan remaja. Naahh… bahaya kaaaannn??? Saking gerahnya dengan film tersebut, sampai-sampai ada yang membuat petisi untuk meolak diputarnya film ini. 
Dikutip dari detik.com (1/5/2019) Belum selesai polemik film 'Kucumbu Tubuh Indahku' yang diboikot oleh beberapa pemerintah kota. Kini muncul petisi untuk film 'Dua Garis Biru' yang belum tayang di bioskop. Petisi digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru) di Change.org. Mereka menilai ada beberapa scene di trailer yang menunjukkan situasi pacaran remaja yang melampaui batas. Menurut mereka, tontonan tersebut dapat memengaruhi masyarakat, khususnya remaja untuk meniru apa yang dilakukan di film. 
Dah tahu kan, ya gini nih gaes ketika sistem sekuler dan kapitalis diterapkan. semuanya hanya didasarkan kebebasan dan keuntungan materi semata tanpa memikirkan dampak jangka panjang. Karena system sekuler memang mengajak kita semua untuk mencampakkan peraturan yang datang dari Allah. Bahasa kasarnya agama itu tidak boleh ikut-ikutan ngatur kehidupan. Semua bebas, seolah Allah itu nggak akan bakalan ngelihat setiap aktifitas kita. Padahal Dia Maha Melihat dan Maha Segala-galanya. 
Sebagaiaman kita tau kehidupan akan rusak jika jauh dari agama, jika jauh dari syariatNya. Maka dari itu penting banget menjaga generasi muda kita, jangan sampai kehidupan para generasi penerus bangsa ini rusak, ingat low tahun 2025 Indonesia akan mendapatkan bonus Demografi. Kuy, mari bawa perubahan untuk negeri ini, agar tidak menjadi sekular. Gimana caranya? pertama kita harus memperkuat akidah kita. Gunakan waktu yang ada untuk selalu dekat kepada Sang Ilahi, renungkan sebenarnya apa sih makna dan tujuan kita diciptakan. Nah, dari disitu akan bikin jiwa lebih berenergi dan menatap masa depan dengan hal-hal yang positif.  Lalu penting juga untuk ,memanfaatkan waktu senggang dengan menambah ilmu, ini bisa dengan mengikuti kajian-kajian Islam. 
Penting banget untuk mengkaji Islam secara keseluruhan dan  menerapkan syariat  Islam secara keseluruhan (kaaffah). Karena Islam adalah agama yang memuaskan akal, sesuai fitrah manusia dan menentramkan hati. Tapi gaes, kesempurnaan Islam dan kemuliaan Islam tak akan dapat dirasakan tanpa penegakkan syari’at Islam. Dan tak mungkin lah Islam bisa berdampingan dengan sekularisme. Sekularisme menciptakan kerusakan, Sedangkan Islam menebar rahmat bagi seluruh alam. Maka dari itu sekarang adalah saatnya bagi kita untuk mencampakkan sekularisme, lalu yuk mari bersama-sama kita ganti dengan akidah dan syari’at Islam. Wallahu 'alam bishawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak