Oleh : Khusnul Asy Syifaa
Sungguh zaman modern ini manusia telah dilenakan dengan urusan dunia. Sedikit di antara mereka yang masih menyempatkan waktunya untuk menumpuk bekal akhirat. Waktu demi waktu ia gunakan untuk refresing kesana-kemari, kuliner ke sana ke mari, sibuk mengurusi kebutuhan hidupnya terutama yang sekunder, sibuk pergi ke salon, mall, kerja full day, hang out. Istilahnya bisa dikenal dengan fun, food, and fashion.
Hingga tak ada kesempatan sedikitpun untuk meluangkan waktunya buat belajar Islam. Menjalankan yang wajib saja terkadang lupa, apalagi mendatangi taman-taman surga? Baginya urusan akhirat bukanlah sebuah prioritas, keindahan dunia telah menyilaukannya. Sehingga merasa nanti dulu sholatnya, ah nanti dulu berhijabnya, ah nanti dulu ikut kajiannya, merasa sudah banyak ilmu atau merasa sudah paling benar.
Keindahan dunia memang hari ini telah menggiurkan di hati umat, khususnya para wanita. Sebab saat bekerja ditawari dengan gaji yang meroket. Fasilitasnya pun sangat nyaman seperti ruangan ber-AC, berpenampilan menarik. Menarik di sini dalam arti wanita saat bekerja diberikan syarat untuk tidak memakai hijab. Sebab dunia kerja hari ini yang dilihat penampilan.
Atau wanita tetap memakai kerudung, tetapi auratnya pun masih terlihat. Hari ini berhijab dibuat sebagai tren untuk menarik perhatian pembeli. Hal ini barat telah membentuk gambaran bahwa wanita berhijab tapi telanjang. Baginya memanfaatkan keelokan tubuh wanita. Sehingga sebagian darinya ikut tergiur. Berlomba-lomba mempercantik diri. Sesungguhnya wanita tersebut tak sadar sebagai alat eksploitasi.
Lihat saja para wanita-wanita yang mengutamakan penampilan di khalayak umum seperti di bank, mall, hotel, di toko-toko lebih banyak wanita ketimbang laki-lakinya. Melakukan semua itu tolok ukurnya mendapatkan materi yang sebesar-besarnya, senang bisa meraih apa saja yang dia mau. Memiliki gaji yang tinggi baginya sebuah kesuksan yang bisa dibeli dengan uang.
Tidak hanya kaum wanita saja yang dilihat penampilannya, bahkan laki-laki pun juga dilihat. Mereka berlomba memberikan penampilan terbaiknya. Bahkan seorang lelaki pun ketika bekerja di zaman sekarang disibukkan dengan aktivitas bekerja, tak ada hentinya. Berkumpul keluarga diberikan izin sebentar. Kesempatan sholat pun juga sebentar.
Tidak salah jika manusia berpenampilan bagus dan menarik. Berpenampilan yang bagus bukan berarti mengikuti standart manusia, tetapi yang perlu diikuti standart dari sang pembuat hukum yaitu Allah. Segala aktivitas dunia hari ini mendesain manusia lupa dengan urusan akhirat, disibukkan dengan akktivitas-aktivitas dunia dengan bersenang-senang, mengagungkan dunia.
Cara pandang zaman modern ini, yang terpenting menjadi orang sukses. Sukses di hadapan manusia. Padahal kesuksesannya diraih untuk dunia saja. Sementara tugas utama kita atau cita-cita semua mukmin bagaimana meraih kesuksesan akhirat, meraih surga yang tertinggi, tapi itu yang seringkali dilupakan. Karena hari ini manusia telah diperbudak dunia untuk cinta duniawi, bekal ilmu yang dipunya tak lagi menghiraukan akhirat.
Segudang ilmu yang dimiliki membuatnya angkuh untuk memperdalam Ilmu Allah yang luas itu. Hartanya yang banyak terkadang membuatnya merasa berat jika dibelanjakan di jalan Allah. Beginilah jika hidup di lingkup sistem sekuler (memisahkan agama dengan kehidupan) yang membuat manusia lupa akan identitas nya ia sebagai seorang muslim. Rindunya hati ini tatkala Islam yang memimpin dunia.
Semua manusia hanya fokus, sibuk, berlomba-lomba meraih ketakwaan demi mendapatkan surga. Sudah tak lagi mementingkan urusan dunia seperti saat ini. Terkadang manusia yang penting mengguggurkan ibadah mahdhahnya, tapi mereka juga lupa dengan syariat yang lainnya. Sebagaimana Allah telah memberikan solusi yang paripurna yakni Islam. Islam telah mengatur seluruh problematika hidup umat.
Bukan sekedar ibadah ritual saja seperti salat, puasa, zakat dan haji. Lebih dari itu bahwa Islam juga mengatur dalam hal pendidikan, muamalah, sanksi, kesehatan, ekonomi, pergaulan bahkan sekalipun tataran politik. Tapi hari ini, aturan itu telah ditinggalkan, umat hanya sekedar menjalani Islam sbg Ibadah mahdhah saja. Sebab tidak ada perisai yang mampu menerapkan semua aturan Islam.
Padahal jika Islam diterapkan akan memberikan kententraman sesuai fitrah manusia dan memberikan kemaslahatan bagi seluruh alam. Seperti yang terjadi saat kegemilangan Islam 1400 abad yang lalu, manusia berbondong-bondong untuk mengejar gelar takwa, mengejar surga. Karena saat itu masyarakatnya telah dipenuhi kebutuhannya. Iman sudah menancap di hati kaum muslimin, tidak ada yang perlu dicari selain surga yang menjadi impiannya.
Wallahu a'lam Bishshowwab
*Islamic Guidance Counseling